Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dorong UMKM Naik Kelas, Pemerintah Permudah Perizinan dan Ciptakan Ekosistem Sehat
Advertisement . Scroll to see content

Naik 130 Persen, Penyaluran Kredit PNM Tembus Rp8,69 Triliun

Jumat, 19 Oktober 2018 - 10:50:00 WIB
Naik 130 Persen, Penyaluran Kredit PNM Tembus Rp8,69 Triliun
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero), Arief Mulyadi. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero) mencatat penyaluran kredit (net lending) hingga kuartal III-2018 mencapai Rp8,69 triliun. Angka tersebut naik 130 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp3,77 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, penyaluran kredit tersebut diberikan melalui program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp2,76 triliun dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebesar Rp5,92 triliun.

“Alhamdulillah, kinerja per September membaik. Penyaluran kredit month to month (mtm) juga membaik menjadi Rp1,37 tri liun dari Rp453 miliar. Akhir tahun target pendanaan PNM bisa mencapai Rp11 triliun,” ujar Arief dalam kunjungan ke Gedung SINDO di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, untuk kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross berada pada kisaran 2 persen. Hingga akhir tahun ini, Arief menargetkan bisa menekan NPL di bawah 2 persen. “Semoga PNM bisa terus berkelanjutan dan produktif,” ucapnya.

Dia melanjutkan, segmentasi Mekaar berbeda dengan ULaMM yang menyasar ibu-ibu pelaku usaha mikro kecil (UMK). “Kalau ULaMM kita sasar pelaku usaha UMK. Sementara Mekaar untuk ibu pra sejahtera, baik yang mau buka usaha maupun yang sudah punya usaha,” katanya.

Dia mengatakan, sumber pendanaan PNM sekitar 80 persen berasal dari pasar modal dengan menerbitkan obligasi. Sementara sisanya 17 persen dari perbankan dan 3 persen dari program pemerintah.

Arief menambahkan, PNM saat ini tengah mendorong nasabah untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usaha. Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan agar nasabah melek teknologi perbankan.

“Kami sudah mulai ke arah sana. Namun, kami belum masuk ke peer to peer (P2P) lending. Ke depannya akan mengarah ke financial technology (fintech),” ucapnya.

Untuk program ULaMM, kata dia, saat ini nasabah sudah bisa menggunakan mobile banking untuk bertransaksi sehingga tidak perlu membawa banyak uang tunai ke bank. Untuk nasabah Mekaar, PNM sudah mendorong mereka untuk program Laku Pandai milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Semua nasabah ULaMM sudah kami arahkan agar menggunakan gadget , minimal m-banking. Ini juga bagian kontribusi kami untuk keuangan Indonesia,” katanya.

Arief menambahkan, aset PNM hingga akhir September 2018 telah mencapai Rp15 triliun.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut