Nelayan Sambut Baik Program Ganjar Pranowo Terkait Penghapusan Kredit Macet
“Kami sudah bertemu Pak Ganjar dan sampaikan problem itu. Beliau sepakat untuk merevisi regulasi yang memberatkan nelayan. Kami juga berharap, pak Ganjar menghidupkan Koperasi Perikanan Laut (KPL) agar harga ikan tidak dimainkan tengkulak dan nelayan bisa mendapatkan hasil optimal,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Sugeng Nugroho, nelayan asal Jawa Timur. Salah satu pendiri Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) ini mengatakan, problem nelayan salah satu yang paling berat adalah utang.
“Jadi nelayan itu semua peralatan tangkapnya sebagian besar diperoleh dari pinjaman, baik di bank maupun tengkulak. Jadi, hidupnya terbebani oleh utang-utang itu. Kalau pak Ganjar mau memutihkan kredit macet nelayan, kami tentu menyambut gembira karena itulah yang selama ini kami harapkan,” katanya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo siap memutihkan kredit macet seluruh nelayan di Indonesia. Langkah afirmatif itu penting dilakukan agar nelayan lebih produktif dan semakin sejahtera.
"Kalau ingin nelayan sejahtera, maka negara harus hadir agar mereka lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan alat tangkap atau solar subsidi, satu hal yang bisa dilakukan adalah pemutihan kredit macet para nelayan," ucap Ganjar.
Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan. Dari data yang dihimpun, ada sekitar 8,25 persen kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan.
"Kalau ditotal jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja, agar mereka terbantu dan lebih produktif. Setelah itu kita bina dan dampingi mereka," katanya.
Editor: Aditya Pratama