Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Jaya soal Latar Belakang Orang Tua Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: dari Kalangan Sipil
Advertisement . Scroll to see content

Niat Angkat Derajat Ortu, dari Modal Rp300.000 Kini Omzet hingga Rp250 Juta Sehari

Minggu, 01 Januari 2023 - 06:45:00 WIB
 Niat Angkat Derajat Ortu, dari Modal Rp300.000 Kini Omzet hingga Rp250 Juta Sehari
Niat angkat derajat ortu, Nadine Fatia dari modal Rp300.000 kini omzet hingga Rp250 juta sehari. Foto: YouTube Pejuang Duit
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perjuangan menggapai kesuksesan telah dilewati oleh perempuan muda asal Bandung bernama Nadine Fatia. Saat ini, dia adalah juragan basreng dan camilan dengan nama Raja Ngemil beromzet ratusan juta rupiah sehari. 

Nadine mengungkapkan bisnisnya dilakukan karena terdesak oleh keadaaan. Ayah dan ibunya juga tidak bekerja. Dia pun menggunakan sisa gajinya sebesar Rp300.000 untuk membeli minyak, bakso, kerupuk, dan bumbu di pasar untuk diolah menjadi basreng.  

"Saat itu mama papa juga tidak bekerja, jadi saya hanya mengandalkan uang dari sisa gaji Rp300.000 untuk modal usaha," kata dia, dikutip dari YouTube Pejuang Duit.

Sementara itu, untuk kompor dan gas dimanfaatkan yang sudah ada di rumahnya. Dia menyatakan, usahanya dari awal dimodali dari uang dan keringat sendiri, tanpa meminjam ke orang lain. Dari modal Rp300.000, dia menghasilkan Rp500.000. Lalu keuntungan Rp200.000 dialokasikan lagi untuk bisnis sehingga semakin berkembang. 

"Selama sebulan dapat Rp6 juta, jadi kita puter lagi. Jadi selama usaha, kita enggak pernah pinjam uang ke orang atau bank," ujarnya. 

Namun saat bisnis mulai berjalan, dia mendapat protes dari warga sekitar. Alasanya, usahanya tersebut mengganggu lantaran proses penggorengan basreng dilakukan di rumah. Bahkan, dia juga sempat diusir oleh warga, sehingga akhirnya harus pindah dan menyewa pabrik.

Dia menjual basreng awalnya ke teman-temannya, kemudian dipasarkan secara online. Bahkan, ketika iseng menjualnya lewat TikTok, tak disangka menjadi viral dan langsung banjir pesanan.  

"Aku iseng ngevideo di TikTok langsung viral, kalau ngonten viral, orderan 100 kali lipat. biasanya sehari 30, ini langsung masuk 1.000. Aku kaget alat-alat belum ada karena orderan banyak, tapi karena sudah 8 bulan jadi ada modal, kita bisa beli alat-alat," tuturnya.

Seiring waktu, orderannya terus bertambah. Bahkan tanpa membuat konten di TikTok, orderannya ramai dan membuat supliernya keteteran. Setiap hari, dia bisa mengirim 2.000 hingga 2.500 paket. Bahkan, pada Ramadan lalu, omzetnya tembus Rp250 juta per hari. 

Pesanannya selain di dalam negeri, juga sampai ke Malaysia, Taiwan dengan orderan di atas 100 kilogram (kg). Ada juga pesanan dari WNI yang tingga di Jerman.

Nadine mengaku dia semangat berdagang karena orang tuanya. Awalnya, mereka mengandalkan makan dari jualan basreng. Pasalnya, saat awal merintis, mereka harus mengutang di warung untuk makan.

"Mungkin kalau orang tua berkecukupan, aku engga akan bekerja keras sekeras ini. Aku kerja dari jam 7 pagi untuk produksi sampai jam 10 malem. Sampai berasa remuk banget badan. Selama 8 bulan aku kerjain sendiri sama suami," tuturnya.  

Dia pun kini tak menyangka hasilnya jauh dari ekspektasinya. Pasalnya, awal berbisnis hanya supaya bisa makan dan membantu keluarga, tapi Allah menitipkan lebih.

"Aku enggak kepikiran, (usaha) enggak pengen jadi kaya. Aku cuma mau ngebantu saudara-saudara aku, pengen ngangkat derajat orang tua juga," ucapnya.   

Nah bagi yang ingin berbisnis, saran dia, mulai sejak muda dan tidak perlu menunggu modal besar, terpenting adalah action. Selain itu, minta doa orang tua dan bersedekah.  

"Doa orang tua itu penting, doa mereka mujarab, aku juga suka zakat. Kunci usaha, itu zakat dan jangan riba. Aku juga negbagiin sembako ke anak yatim, ke pesantren juga," katanya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut