Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Putin Ingin Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
Advertisement . Scroll to see content

Nike Bakal Hengkang dari Rusia secara Permanen

Jumat, 24 Juni 2022 - 11:25:00 WIB
Nike Bakal Hengkang dari Rusia secara Permanen
Nike bakal hengkang dari Rusia secara permanen. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Nike mengumumkan rencana untuk hengkang dari Rusia secara permanen. Ini merupakan perusahaan asing terbaru yang memutuskan keluar dari negara itu sejak invasi ke Ukraina pada Februari lalu.

Raksasa sepatu dan pakaian olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu menghentikan pesanan online dan menutup tokonya di Rusia pada Maret 2022. Sementara toko-toko yang dijalankan oleh mitra lokal terus beroperasi, namun Nike membatalkan perjanjian. 

"Nike telah membuat keputusan untuk meninggalkan pasar Rusia," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Jumat (24/6/2022). 

"Prioritas kami adalah memastikan kami sepenuhnya mendukung karyawan sementara kami secara bertanggung jawab mengurangi operasi selama beberapa bulan mendatang," imbuhnya.

Nike memiliki lebih dari 50 toko di Rusia, sekitar sepertiga di antaranya tutup. Pada Mei, media Rusia melaporkan, perusahaan itu mengakhiri perjanjiannya dengan pemegang waralaba terbesar di Rusia, yang bertanggung jawab atas 37 toko.

Nike sebelumnya telah mengungkapkan, Rusia dan Ukraina bersama-sama menyumbang kurang dari 1 persen pendapatan perusahaan.

Raksasa jaringan Cisco juga akan mulai menutup sepenuhnya operasi mereka di Rusia dan Belarusia. Perusahaan lain yang telah menyelesaikan rencana keluar dari Rusia, termasuk McDonald's dan Starbucks. 

Adapun Cisco mengatakan, mereka telah membuat keputusan untuk memulai penghentian bisnisnya secara teratur di Rusia dan Belarus. Keputusan ini akan mempengaruhi ratusan karyawan.

"Cisco tetap berkomitmen untuk menggunakan semua sumber dayanya untuk membantu karyawan kami, institusi dan orang-orang Ukraina, serta pelanggan dan mitra kami selama masa yang penuh tantangan ini," kata juru bicara perusahaan tersebut.

Raksasa jaringan itu telah menghentikan operasi bisnis, termasuk penjualan dan layanan di wilayah tersebut pada Maret lalu.

Sementara itu, Rusia semakin terisolasi secara ekonomi sejak invasi, ketika Barat dan sekutu menjatuhkan sanksi dan banyak perusahaan internasional memilih meninggalkan negara itu.

Rusia sekarang sedang membuat undang-undang yang akan menghukum perusahaan asing yang ingin pergi, yang memungkinkan pemerintah menyita aset mereka dan menjatuhkan hukuman pidana.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut