Nilai Ekspor Rumput Laut Capai Rp2,52 Triliun hingga Oktober 2021
JAKARTA, iNews.id - Nilai ekspor rumput laut pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat naik sebesar 20,2 persen secara year on year (yoy) mencapai 177,99 juta dolar AS setara Rp2,52 triliun. Berdasarkan kajian IEB Institute (Indonesia Eximbank Institute), pertumbuhan nilai ekspor secara kumulatif diikuti oleh pertumbuhan di sisi volume ekspor sebesar 11,68 persen yoy menjadi 159,59 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 142,90 ribu ton.
"Meskipun kinerja ekspor pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan, namun di sisi lain Indonesia mampu menempati peringkat kedua sebagai negara eksportir rumput laut terbesar di dunia yang berdaya saing baik" ujar Kepala Divisi IEB Institute Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Rini Satriani dalam keterangan tertulis, Senin (27/12/2021).
Adapun jenis rumput laut Indonesia yang dikenal baik di pasar global adalah Eucheuma Cottonii. Jenis ini memiliki porsi 71,59 persen dari total ekspor produk rumput laut Indonesia di tahun 2020 yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karagenan.
Sementara, jenis rumput laut Gracilaria sp. menjadi produk ekspor rumput laut terbesar kedua dengan porsi 11,89 persen yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar-agar.
Dia menuturkan, tujuan ekspor rumput laut Indonesia pada tahun 2021 didominasi ke negara Tiongkok dengan porsi terbesar (82,36 persen), lalu diikuti Korea Selatan (5,25 persen), Chile (3,20 persen), Vietnam (2,09 persen), dan Perancis (1,97 persen).
“Sulawesi Selatan merupakan wilayah asal ekspor rumput laut terbesar Indonesia dengan kontribusi sekitar 47,95 persen dari total ekspor rumput laut Indonesia dan diikuti oleh Jawa Timur dengan konstribusi sekitar 26,60 persen.” kata dia.
Melihat tren positif dari kinerja ekspor serta potensi yang luar biasa, Indonesia perlu mengoptimalkan kapasitas produksi komoditas rumput laut ini. Untuk itu, LPEI/Indonesia Eximbank meresmikan Desa Devisa penghasil rumput laut yang berlokasi di Desa Kupang, Sidoarjo, Jawa Timur.
Editor: Aditya Pratama