Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : OJK Ungkap Kinerja Pasar Modal Moncer, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Advertisement . Scroll to see content

OJK Sebut Gagal Bayar Anak Usaha Duniatex Tak Terkait Masalah Industri Tekstil

Selasa, 30 Juli 2019 - 22:25:00 WIB
OJK Sebut Gagal Bayar Anak Usaha Duniatex Tak Terkait Masalah Industri Tekstil
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus gagal bayar pinjaman PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST), anak usaha Duniatex menjadi sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank-bank yang terlibat dalam pinjaman sindikasi itu diminta memitigasi risiko yang muncul.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso meminta semua pihak tidak panik menyusul gagal bayar anak usaha Duniatex. Menurut dia, kasus ini terjadi karena masalah internal dalam mengelola likuiditas.

"Duniatex tidak ada kaitannya dengan masalah industri di mana Duniatex berkecimpung, dan permasalahannya ada pada missmatch likuditas sehingga dia gagal bayar," kata dia di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Untuk diketahui, DDST mengalami gagal bayar bunga dan pokok dari pinjaman sindikasi senilai 11 juta dolar AS, setara Rp154 miliar, yang jatuh tempo 10 Juli 2019.

Wimboh mengaku kasus ini sudah menjadi konsumsi publik. Untuk itu, dia telah meminta bank-bank yang menjadi kreditur anak usaha Duniatex itu untuk melakukan restrukturisasi kredit.

Dia yakin sebagai perusahaan, Duniatex bisa menanggulangi masalah yang menimpa anak usahanya. Sementara itu, perbankan juga pasti bersedia merestrukturisasi kreditnya agar rasio kredit bermasalah tidak membengkak.

Kasus ini terungkap saat S&P menurunkan rating obligasi anak usaha Duniatex lainnya, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) dari BB- menjadi CCC-. Penurunan tersebut disebabkan DMDT terancam gagal bayar obligasi senilai 13 juta dolar AS yang akan jatuh tempo pada September 2019.

Ancaman gagal bayar kupon DMDT ini berdasarkan kasus gagal bayar DDST atas utang perbankan yang mencapai 11 juta dolar AS. Duniatex Group sebagai induk usaha saat ini diketahui tengah mengalami kesulitan likuiditas akibat perang dagang AS-China.

Dalam laporannya, S&P membuka peluang kembali menurunkan rating DMDT menjadi selective default (SD) jika perusahaan itu benar-benar tidak mampu membayar kewajibannya membayar obligasi pada September mendatang.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut