OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Melonjak 6,3 Persen
JAKARTA, iNews.id - OPEC bersama Rusia (OPEC+) diprediksi akan mempertahankan keputusan memangkas produksi minyak dalam pertemuan pada hari ini, Senin (3/4/2023).
Hal itu, membuat harga minyak pada perdagangan awal pekan, Senin (3/4/2023), melonjak 6,3 persen karena reaksi pasar terhadap pemangkasan produksi minyak yang akan dilakukan OPEC+
Minyak mentah Brent melonjak 6,3 persen di 84,95 dolar AS per barel, mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan saat pembukaan.
Minyak West Texas Intermediate AS menyentuh level tertinggi sejak akhir Januari dan berada di 80,47 dolar AS per barel, juga melonjak 6,3 persen.
Pada akhir pekan lalu, OPEC+ mengguncang pasar dengan mengumumkan pengurangan produksi sekitar 1,16 juta barel.
Kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ itu diperkirakan akan mempertahankan keputusan sebelumnya untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari hingga Desember pada pertemuan bulanan mereka pada Senin (3/4/2023).
Inisiatif tersebut berpotensi membuat total volume pemangkasan oleh OPEC+ menjadi 3,66 juta barel per hari, atau setara dengan 3,7 persen dari permintaan global, sebagaimana menurut perhitungan Reuters.
"Pemangkasan ini konsisten dengan prinsip OPEC+ untuk mengambil tindakan lebih dulu karena mereka dapat melakukannya tanpa takut kehilangan pasar," tulis Goldman Sachs dalam analisa pasarnya.
Lembaga perbankan AS itu menurunkan perkiraan produksi OPEC+ pada akhir tahun 2023 bakal mencapai 1,1 juta barel per hari dan menaikkan perkiraan harga Brent menjadi USD95 per barel pada 2023, dan USD100 per barel pada 2024.
Goldman memperkirakan pengurangan produksi dapat meningkatkan harga minyak sebesar 7 persen, sehingga berkontribusi pada pendapatan minyak Saudi dan OPEC+ yang lebih tinggi.
Editor: Jeanny Aipassa