Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Oleh-oleh dari Rusia, Bahlil Bawa Pulang Kerja Sama Proyek Migas
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil Beberkan Jurus Pemerintah Hadapi Potensi Kenaikan Harga Minyak Dunia

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:09:00 WIB
Bahlil Beberkan Jurus Pemerintah Hadapi Potensi Kenaikan Harga Minyak Dunia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (foto: Iqbal Dwi Purnama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui, ketegangan di Timur Tengah, khususnya konflik Israel-Iran hingga potensi penutupan Selat Hormuz bisa memberikan dampak signifikan pada harga minyak dunia. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.

"Dalam konteks minyak, ketika Selat Hormuz ditutup, ini akan berdampak kenaikan harga minyak dunia,” kata Bahlil dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).

Dia menjelaskan, jika Selat Hormuz sampai ditutup, harga minyak dunia berpotensi melonjak di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni 82 dolar Amerika Serikat per barel, meskipun harga saat ini masih terkendali yaitu di bawah 80 dolar per barel.

Untuk menghadapi potensi kenaikan harga minyak global, Bahlil mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, salah satunya meningkatkan produksi minyak domestik (lifting). Dia mengakui, lifting minyak Indonesia cenderung menurun sejak tahun 2008, tetapi pemerintah bertekad untuk membalikkan tren ini. 

"Perintah Pak Presiden Prabowo kepada kami itu adalah bagaimana caranya kita mengoptimalkan kenaikan lifting. Sumur kita itu ada hampir kurang lebih hampir sekitar 40.000 sumur. Dari jumlah itu ada 16-17 ribu yang produktif dan lainnya belum. Ada yang idle well dan macam-macam," ujarnya.

Sumur idle well, dalam konteks industri migas, adalah sumur yang sebelumnya aktif berproduksi tetapi saat ini tidak lagi digunakan atau dihentikan operasinya untuk sementara waktu. Sumur ini bisa jadi masih memiliki potensi untuk diproduksikan kembali, atau telah dihentikan karena berbagai alasan seperti masalah teknis, ekonomi atau perubahan strategi perusahaan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut