Pandemi Covid-19, Pelaku Fintech di Indonesia Tumbuh
JAKARTA, iNews.id - Transaksi jual beli melalui platform digital menunjukkan pergerakkan positif terutama di masa pandemi Covid-19. Tidak terkecuali dalam financial technology (fintech).
Berdasarkan penelitian Google, Temasek, dan Bain & Company dalam e-Conomy SEA 2020, beberapa alasan meningkatnya frekuensi konsumen berbelanja online, antara lain hemat tenaga dan waktu, serta mengurangi risiko terpapar Covid-19.
Di Indonesia, para pengusaha juga sudah mulai beralih ke platform digital untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus tumbuh. Ini ditunjukkan dengan meningkatnya pencarian kata kunci terkait penjualan online hingga lima kali lipat di mesin pencari web.
Co-Founder and COO Modalku, Iwan Kurniawan mengatakan, di masa pandemi Covid-19 perusahaan dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang sudah menggunakan platform terus meningkat
“Modalku berupaya menjadi perusahaan financial technology terpilih bagi UMKM di Indonesia. Peningkatan penggunaan layanan digital di masyarakat selama masa pandemi turut memengaruhi perkembangan bisnis pengusaha online," ujarnya, dalam keterangam elektronik dilansir, Jumat (20/11/2020).
"Pendapatan dari penjualan online di Indonesia terbukti naik 54 persen dibandingkan 2019. Potensi ini menjadi motivasi bagi Modalku untuk bisa menjangkau lebih banyak pengusaha online di Indonesia,” katanya.

Sampai saat ini, lanjut dia, kategori platform digital yang digunakan untuk berjualan pengusaha online sebagai peminjam di Modalku sangat beraneka ragam. Nominal pinjaman yang diajukan oleh peminjam bervariasi hingga Rp250 juta dengan rata- rata nominal sekitar Rp25 juta.
Para pengusaha online bisa mengajukan pinjaman dengan proses persetujuan yang cepat, maksimal 3 hari kerja setelah dokumen dilengkapi. Bunga pinjaman yang dikenakan juga rendah, dimulai dari 2 persen per bulan yang akan ditentukan berdasarkan profil risiko dari masing-masing pengusaha.
Sampai saat ini, Modalku telah memberikan akses pendanaan lebih dari Rp760 miliar kepada lebih dari 26.000 pengusaha online di Indonesia.
Editor: Dani M Dahwilani