Panen Raya Melimpah, KTNA dan HKTI Minta Pemerintah Waspada Harga Gabah
Terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim memastikan harga beras saat ini mulai berangsur turun meski harga yang terpantau belum kembali normal. Kendati begitu, Isy yakin kebutuhan beras menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri mendatang dalam kondisi cukup.
"Jika dibandingkan waktu sebelumnya harga yang ada saat ini sudah turun meski belum kembali normal," ucap Isy dalam Forum Merdeka Barat 9 kemarin.
Menurutnya, dari dua kategori beras nasional baik premium maupun medium saat ini dalam kondisi naik di angka 6,16 persen. Kenaikan ini terpantau di lebih dari 503 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
"Beras itu kan ada dua kategori, ada beras premium ada beras medium. Nah yang terpantau di 503 kabupaten dan kota rata-rata mengalami kenaikan sekitar 6,16 persen," katanya.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan pada Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rachmi Widiriani mengatakan, bahwa stok beras yang ada di gudang bulog saat ini mencapai kurang lebih 1,26 juta ton. Dengan angka sebesar itu, maka, stok beras untuk Ramadan dan Idulfitri dalam kondisi cukup.
"Bapanas sudah menugaskan bulog untuk menggelontorkan SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) dari cadangan pangan pemerintah. Kemudian izin impor juga sudah diberikan dan untuk beras CBP masuk pasar premium kemarin 200.000 ton," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan produksi beras dalam negeri, baik di kawasan sentra maupun daerah lainnya dalam kondisi aman. Bahkan menurutnya, dalam waktu dekat sejumlah daerah akan memasok beras untuk kebutuhan pasar nasional.
"Insya Allah dari apa yang kami cek di lapangan kebutuhan dan pasokan beras nasional dalam kondisi aman. Ketersediaan beras dapat terjaga dan kini memasuki musim panen di beberapa daerah. Prediksi Maret nanti akan menghasilkan beras sekitar 3,51 juta ton dan pada April akan lebih tinggi lagi," tutur Mentan Amran.
Editor: Anindita Trinoviana