Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seskab Teddy Bertemu Menteri PU dan KSAD, Bahas Percepatan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Pariwisata Terpukul Pandemi, Bali Bakal Kembangkan Sektor Lain

Senin, 10 Mei 2021 - 23:16:00 WIB
Pariwisata Terpukul Pandemi, Bali Bakal Kembangkan Sektor Lain
Pariwisata bali
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 membawa dampak pada pariwisata di Bali. Belum pulihnya pariwisata Bali menyebabkan pertumbuhan ekonomi provinsi itu terkontraksi 9,85 persen pada kuartal I 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata itu lantaran selama ini Bali mengandalkan sektor pariwisata dalam mendukung perekonomiannya. Nah, belajar dari pengalaman ini, Bali akan diupayakan tidak hanya fokus di sektor pariwisata. 

"Pada masa mendatang Bali diupayakan untuk tidak hanya akan fokus ke sektor pariwisata, tetapi juga sektor lain," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bali, Senin (10/5/2021).

Sementara demi membantu memulihkan ekonomi Bali saat ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pembangunan infrastuktur di sana harus tetap berjalan.

"Meskipun kita sedang ada dalam masa pandemi, tetapi pembangunan harus tetap berjalan," ucapnya. 

Berdasarkan studi yang telah dilakukan sebelumnya, kawasan di Bali akan dikategorikan berdasarkan temanya. Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan) akan menjadi kawasan perkotaan, Ceginangan atau Celuknginang (Celukan Bawang-Gilimanuk-Negara-Pengambengan) akan difungsikan untuk industri, logam dan perikanan.

Di samping itu, Sikubatula (Singaraja-Kubutambahan-Batur-Tulamben-Amed sebagai wisata bahari dan geopark, Ulikalung (Ubud-Bangli-Karangasem-Klungkung) akan menjadi wisata budaya, Santipagamani (Sanda-Baturiti-Pancasari-Plaga-Kintamani) sebagai lokasi agroindustri dan agrowisata, serta Nusa Penida dan sekitarnya (Nusa Penida-Nusa Ceningan-Nusa Lembongan) untuk wisata bahari, budidaya perairan, dan peternakan.

Beberapa topik dibahas dalam rapat yang juga dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono, Gubernur Bali Wayan Koster dan semua Bupati/Walikota, serta eselon 1 dari Kementerian/Lembaga.

Topik pertama yang dibahas adalah pembangunan pusat kebudayaan dan perlindungan Kawasan Suci Besakih. Menurut Luhut, perlu mendayagunakan lahan bekas aliran lahar Gunung Agung yang terbengkalai, yang berlokasi di Muara Tukad Unda Kabupaten Klungkung, serta pelindungan Kawasan Suci Besakih sebagai pusat pelayanan keagamaan dan spiritual utama umat Hindu.

Topik lainnya soal pembangunan jalan. Beberapa yang dimaksud adalah jalan pintas ruas Mengwitani-Singaraji, Jalan Ruas Kusamba-Padang Bai-Amlapura, dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi. Selanjutnya, pengembangan Pelabuhan Sangsit Buleleng, Pelabuhan Amed Karangasem, Pelabuhan Penyeberangan dan Pelabuhan Marina di Gunaksa, lanjutan pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan (Mentigi), dan revitalisasi Pelabuhan Gilimanuk juga dibahas. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono juga menyampaikan ide untuk mengembangkan Kampung Kerapu di Jembrana karena memiliki potensi budidaya kerapu yang baik. Selain itu, rapat juga mengulik tentang percepatan pembangunan Bandara Baru Bali Utara dan rencana pembangunan Kereta Api Bali Utara dan Bali Selatan. 

"Tidak semua rute di Bali ekonomis dengan banyak penumpang sehingga perlu kita subsidi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Rakor juga membahas mengenai Pembangunan bendungan atau waduk, sistem pengolahan air minum (SPAM), dan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Beberapa pengembangan fasilitas SPAM yang dibahas adalah SPAM dari Bendungan Sidan dan Tamblang, pembangunan Spam Regional Burana-Titab, lanjutan pembangunan beberapa bendungan atau waduk, dan pembangunan PSEL Sarbagita.

“Jumat lalu Presiden Joko Widodo telah meresmikan PSEL di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo yang menjadi pilot project nasional. PSEL Sarbagita bisa meniru sistem yang ada di sana,” ujar Menko Luhut.

Kemudian, soal percepatan tata ruang di Provinsi Bali juga sempat disinggung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil. Dia menekankan bahwa percepatan tata ruang di Bali memerlukan keseriusan supaya bisa kompehensif. Tantangan alam serta budaya yang kental dan unik dapat diwujudkan dengan pembuatan tata ruang yang baik.

Dari sisi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), Menteri ESDM Arifin Tasrif mengingatkan agar Bali perlu memikirkan penggunaan EBT. Hingga tahun 2030, proyeksi neraca daya pasokan Pulau Bali masih didominasi oleh energi fosil padahal Bali memiliki potensi EBT sebesar 3,773 Gigawatt (GW).

Hal lain yang dibahas dalam rapat ini adalah soal pengembangan kendaraan listrik. “Ini terkait kesepakatan bersama antara pemerintah Provinsi Bali dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang penetapan Provinsi Bali sebagai kawasan nasional energi bersih (KNEB),” ujar Luhut.

Menutup rapat, Menko Luhut berpesan agar seluruh pembangunan infrastruktur yang dilakukan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan senantiasa menggunakan produk dalam negeri. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut