Pasar Web Gelap Terbesar di Dunia yang Terhubung dengan Rusia Ditutup
WASHINGTON, iNews.id - Hydra Market, yang dianggap sebagai pasar darknet atau web gelap terbesar dan tertua di dunia untuk barang dan jasa ilegal disita dan ditutup oleh otoritas Jerman berkoordinasi dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (Departement of Justice/DOJ). Penutupan dilakukan pada Selasa (5/4/2022).
DOJ juga mendakwa salah satu terduga operator Hydra Market atas konspirasi mengedarkan narkotika dan melakukan pencucian uang. Selain itu, Polisi Kriminal Federal Jerman menyita dompet kripto yang berisi 25 juta dolar AS atau setara Rp359 miliar dalam bentuk Bitcoin dari pasar.
Darknet atau web gelap adalah kumpulan situs web yang disembunyikan dari mesin pencari dan browser web normal, di mana pengguna mengaksesnya dengan browser yang menyembunyikan identitas mereka. Menurut DOJ, Hydra Market, yang penggunanya terutama di negara-negara berbahasa Rusia, tahun lalu menyumbang sekitar 80 persen dari semua transaksi kripto terkait pasar darknet.
Mengutip CNBC International, Hydra Market sejak 2015 telah menerima sekitar 5,2 miliar dolar AS atau Rp75 triliun dalam mata uang kripto untuk transaksi di situs, menghasilkan komisi senilai jutaan dolar AS dari penjualan tersebut. Hydra Market memungkinkan vendor berbagai macam obat, termasuk heroin, opioid , kokain, metamfetamin, dan LSD untuk terhubung dengan pelanggan narkotika tersebut, yang dapat menilai penjual dengan sistem bintang lima.
Pasar juga memfasilitasi penjualan dokumen identifikasi palsu, alat dan layanan peretasan, serta layanan pencucian uang untuk bitcoin.
DOJ menyatakan telah memperoleh dakwaan terhadap seorang penduduk Rusia bernama Dmitry Olegovich Pavlov atas konspirasi untuk mendistribusikan narkotika dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang, sehubungan dengan operasi dan administrasi server yang digunakan untuk menjalankan Hydra.
Menurut DOJ, sejak akhir 2015, Pavlov diduga mengoperasikan sebuah perusahaan yang mengelola server Hydra, yang memungkinkan pasar beroperasi sebagai platform yang digunakan oleh ribuan pengedar narkoba dan vendor ilegal lainnya untuk mendistribusikan sejumlah besar obat-obatan terlarang dan barang serta layanan terlarang lainnya kepada ribuan pembeli, dan untuk mencuci miliaran dolar AS yang diperoleh dari transaksi yang melanggar hukum.
"Bersama dengan mitra penegak hukum Jerman, kami telah merebut infrastruktur pasar darknet terbesar di dunia, tetapi pekerjaan kami masih jauh dari selesai," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra internasional dan antarlembaga kami untuk mengganggu dan membongkar pasar darknet, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan di web gelap atas tindakan mereka,” imbuh Garland.
Editor: Jujuk Ernawati