Pegadaian Kenalkan Deposito Emas, Jadi Alternatif Pilihan Investasi
Telisa menambahkan, dengan pengalaman Pegadaian dalam bisnis emas, membuat perusahaan yang akan memasuki usia 124 tahun tersebut siap untuk memimpin bisnis jasa bulion baik dalam pinjaman ritel tabungan maupun trading, karena 90 persen bisnis Pegadaian berhubungan dengan emas.
“Bercermin pada pengalaman di sejumlah negara, pemenuhan ekosistem bullion bisa memakan waktu sampai belasan tahun sampai semuanya bisa berjalan dengan efektif. Contohnya, di Singapura dan Turki, butuh waktu 15 tahun. Namun dengan pengalaman panjang PT Pegadaian di Bisnis Emas saya optimis waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat dengan dukungan sinergi multi pihak,” ujar Telisa.
Dalam mengembangkan ekosistem bisnis emas di Indonesia, Pegadaian dalam upaya memaksimalkan potensi bisnis bulion telah menyiapkan uji sistem terhadap pengembangan bullion services, salah satunya adalah layanan Tabungan Emas Plus, perdagangan emas, dan infrastruktur pendukung lainnya seperti G-Lab (layanan jasa sertifikasi uji keaslian batu mulia, emas, dan perhiasan PT Pegadaian), Vaulting dan Refinery Emas.
Adanya bulion diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memiliki Investasi emas, apalagi investasi emas dinilai sangat menguntungkan dan paling bersinar, khususnya pada 2024 lalu.
Pegadaian sendiri terus memantapkan komitmennya melebarkan bisnis pada bidang Bullion Services untuk mendukung perekonomian dengan MengEMASkan Indonesia.
Editor: Anindita Trinoviana