Pejabat Departemen Keuangan AS: Rusia Bakal Hadapi Resesi Mendalam akibat Sanksi Barat
Sementara ekonomi Rusia semakin hancur oleh sanksi Barat dan pemulihan cepat rubel hanya dimungkinkan oleh upaya negara itu untuk menopang mata uangnya. Komentar tersebut muncul setelah beberapa orang berpendapat pemulihan rubel dari kehancuran awalnya adalah tanda sanksi Barat belum cukup jauh untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Pejabat senior Departemen Keuangan AS mengatakan, ekonomi Rusia jatuh ke dalam resesi dan dihancurkan oleh inflasi yang melumpuhkan. Meski rubel telah bangkit kembali ke tingkat sebelum invasi, pejabat itu berpendapat, daya beli mata uang telah dihancurkan oleh meroketnya harga di Rusia.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, para pejabat di Rusia telah berusaha untuk menopang rubel, sebagian dengan memerintahkan eksportir untuk menukar 80 persen pendapatan mata uang asing mereka dengan rubel, melarang pialang Rusia melakukan penjualan, dan melarang penduduk Rusia melakukan transfer bank di luar negeri.
Langkah-langkah itu secara artifisial meningkatkan permintaan untuk rubel. pejabat senor Departemen Keuangan AS menuturkan, sebagai tanda kelemahan mendasar rubel, pasar gelap telah muncul dalam beberapa pekan terakhir untuk pertukaran rubel dengan mata uang asing. Dia menambahkan, rubel terdepresiasi secara signifikan di pasar gelap.
Editor: Jujuk Ernawati