Pembangunan Stasiun Walini Dibatalkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hanya Lewat 4 Stasiun
JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membatalkan sementara pembangunan Stasiun Walini untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Dengan demikian hanya akan ada 4 stasiun dalam proyek KCJB, patungan Indonesia-Cina sepanjang 142,3 kilometer itu.
Sebelumnya, Stasiun Walini digadang-gadang akan menjadi daerah Transit Oriented Development (TOD) untuk KCJB yang pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir 2022.
Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, mengatakan dengan dibatalkannya pembangunan Stasiun Walini untuk sementara waktu, layanan keberangkatan dan kedatangan KCJB hanya akan ada 4 stasiun.
"Jalur keberangkatan dan kedatangan KCJB hanya terdapat di Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang, dan berakhir di Stasiun Tegalluar," kata Mirza, dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal, Rabu (20/10/2021).
Sebagai informasi, Walini merupakan kawasan yang didominasi perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Pada masa kolonial Belanda, kawasan Walini dimanfaatkan sebagai areal perkebunan teh dan wisata alam agrowisata. Terdapat beberapa merek teh yang dihasilkan dari perkebunan di kawasan ini, seperti Teh Walini, Gunung Mas dan Goalpara.
Mirza memaparkan, progres pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini sudah mencapai 79 persen. KCIC menargetkan proyeknya tersebut rampung pada akhir 2022 dan bisa beroperasi pada 2023. Saat ini, konsorsium kontraktor sedang mempercepat pembangunan di 237 titik konstruksi.
“Pandemi cukup memberikan dampak pada proses pembangunan KCJB. Untuk itu sekarang fokus kami adalah melakukan percepatan pembangunan,” ujar Mirza.
Adapun titik-titik konstruksi yang menjadi prioritas KCIC ke depan, antara lain penyelesaian pengeboran 3 tunnel yang tersisa dari 13 tunnel yang ada di jalur KCJB.
Ketiga tunnel prioritas itu adalah tunnel 2 di Jatiluhur, Purwakarta sepanjang 1.040 meter dengan progress 64,60 persen. Kemudian tunnel 4 di Plered, Purwakarta sepanjang 1.315 meter dengan progress 80,22 persen dan tunnel 6 di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat sepanjang 4.478 meter dengan progress 94,17 persen.
"Selain itu, PT KCIC juga akan menyelesaikan relokasi SUTT PLN dan erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di DK 134 dan DK 134 di daerah Batununggal, Bandung, Jawa Barat," ungkap Mirza.
Di samping pengerjaan pembangunan konstruksi jalur kereta cepat, KCIC juga mempercepat pembangunan untuk stasiun Halim, Karawang, dan Tegalluar.
"Saat ini, pengerjaan di tiga stasiun KCJB di Halim, Karawang, dan Tegalluar juga sedang kami kebut agar segera siap menyambut para penumpang sesuai target di akhir 2022," tutur Mirza.
Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menyebut perseroan akan menyelesaikan relokasi SUTT PLN dan erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di DK 134 dan DK 134 di daerah Batununggal, Bandung, Jawa Barat.
Menurut dia, saat ini pekerjaan subgrade 18#, 19#, dan 20# yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu titik konstruksi yang dikebut pengerjaannya.
"Untuk operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT KCIC dengan kementerian terkait saat ini sedang melakukan pembahasan dan harmonisasi Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan. Di sisi lain, dilakukan juga pelatihan SDM hingga pembuatan SOP sebagai bagian dari persiapan Operation Maintenance Readiness," kata Dwiyana.
Editor: Jeanny Aipassa