Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berantas Kemiskinan, Ekonom Dorong Pemerintah Perkuat Senjata Ultramikro
Advertisement . Scroll to see content

Pembiayaan Nasabah Ultramikro BTPN Syariah Tumbuh 10 Persen di 2021

Kamis, 10 Februari 2022 - 08:00:00 WIB
Pembiayaan Nasabah Ultramikro BTPN Syariah Tumbuh 10 Persen di 2021
Editor's Sharing Session BTPN Syariah membahas Sharia and Digital Ecosystem for Unbanked di Jakarta, Rabu (10/2/2022). (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatatkan pembiayaan ultramikro pada 2021 mencapai Rp10,44 triliun atau tumbuh 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,52 triliun. Pembiayaan ultramikro menjadi fokus BTPN Syariah untuk ikut mendorong petumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pencapaian BTPN Syariah disertai kualitas pembiayaan yang tetap terjaga. Non Performing Financing (NPF) tercatat di posisi 2,37 persen.    

BTPN Syariah juga masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di posisi 58 persen, jauh di atas rata-rata industri. Total aset tumbuh 13 persen (YoY) menjadi Rp18,54 triliun dari Rp16,44 triliun.   

Adapun dana pihak ketiga tumbuh 12 persen (YoY) menjadi Rp10,97 triliun dari Rp9,78 triliun dan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1,47 triliun.  

"Alhamdulilah, segala upaya dan ikhitiar yang dilakukan bank selama 2021 memberi kebaikan terhadap kinerja keuangan kami dengan mencatatkan berbagai pertumbuhan positif hingga 31 Desember 2021," ujar Direktur Utama BTPN Syariah, Hadi Wibowo, dalam Editor's Sharing Session "Sharia and Digital Ecosystem for Unbanked" di Jakarta, Rabu (10/2/2022). 

Dia menuturkan lebih dari satu dekade melayani segmen ultramikro bank senantiasa menjalankan pola pendekatan pendampingan terarah, terukur dan berkelanjutan. Pola inilah yang memberikan kesempatan bank untuk terus mewujudkan misinya memberikan kesempatan tumbuh dan hidup lebih berarti kepada berjuta rakyat Indonesia.  

Hadi mengungkapkan melewati tahun kedua pandemi Covid-19, bank semakin belajar beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan zaman terutama teknologi digital. Selama 2021 perusahaan mengembangkan layanan berbasis aplikasi yang ditujukan untuk mempermudah seluruh nasabah dan agen bank, Mitra Tepat. Melalui aplikasi ini, setiap hari Mitra Tepat dapat membantu nasabah inklusi memenuhi kebutuhan mereka untuk bertransaksi perbankan.  

“Pengembangan teknologi ini tentunya sangat memperhatikan tingkat literasi digital masyarakat inklusi. Dalam hal ini bank tetap terus melakukan fungsi pendampingan sepenuh hati; memperkenalkan, mengajarkan, serta mempelajari respons mereka sebagai bagian proses penyempurnaan aplikasi sehingga tepat menjadi alat dalam meningkatkan produktivitas mereka ke depan. Jadi, semua dilakukan secara bertahap dan terus didampingi,” kata Hadi.  

Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo (kanan) dalam acara Editor's Sharing Session di Jakarta, Rabu (9/2/2021).
Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo (kanan) dalam acara Editor's Sharing Session di Jakarta, Rabu (9/2/2021).

Dia menambahkan sejalan dengan tujuan bisnis, BTPN Syariah tetap intensif memberikan berbagai program pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan kepada seluruh nasabah pembiayaan, terlebih di masa pandemi yang masih berlangsung. Berbagai program reward dan aktifitas sosial untuk nasabah, keluarga, dan lingkungan sekitar tak luput menjadi perhatian bank.  

Program tersebut, antara lain pembiayaan khusus bagi nasabah dengan kondisi usaha menurun, program peningkatan kapasitas nasabah dengan berbagai pelatihan dan sertifikasi, pembiayaan lanjutan bagi nasabah yang mulai bangkit, keterlibatan bank mendukung percepatan vaksinasi dan lainnya. 

“Berbagai program yang terukur dan berkelanjutan ini adalah bagian dari upaya kami tetap menunjukkan kehadiran kami dan mendampingi mereka di masa yang masih tak menentu. Insya Allah upaya ini memberikan dampak baik bagi nasabah dan masyarakat sekitar, serta menjadi motivasi mereka dalam melewati masa yang masih menantang karena pandemi,” ujar Hadi.  

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat mengemukakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi menjadi ekonomi syariah terbesar. Dia pun menyambut positif langkah BTPN Syariah fokus pada usaha ultramikro atau UMKM. 

Emir melihat potensi untuk terus tumbuh sangat besar. Apalagi UMKM menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang lebih dari 50 persen produk domestik bruto (PDB). 

“Dengan demikian, sektor ini tentu memiliki keuntungan besar dalam memperkuat industri halal dan memajukan perekonomian syariah di Indonesia,” kata Sutan Emir Hidayat.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut