JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan melakukan evaluasi kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru. Diskon PPnBM tersebut berpeluang diperpanjang hingga tahun depan.
“Satu hal yang ingin disampaikan tadi, Pak Presiden menyebutkan bahwa untuk program PPnBM yang akan berakhir hingga akhir Desember ini bisa saja dievaluasi oleh pemerintah jadi mungkin (diperpanjang),” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang di acara GIIAS 2021 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (17/11/2021).
Jabar Rumuskan Strategi Capai Ekonomi 8 Persen dan PDRB Naik Jadi Rp4.000 Triliun
Meski pendapatan negara bisa berkurang karena penghapusan PPnBM mobil, namun pendapatan dari sumber lain tetap tumbuh. Bahkan, pertumbuhan PPnBM dari sektor lain bisa naik sampai 6 kali lipat.
"Kita melihat perhitungan cost dan benefit-nya ada. Pendapatan pajak luxury tax berkurang tapi ada benefit di tempat lain. Kalau kita hitung 6 kali dari PPnBM dari industri pendukung otomotif mulai dari tier 1 atau tier 2 dan IKM,” ujarnya.
Ini Kata Menko Airlangga Terkait Program Insentif PPnBM Tahun Depan
Dia menuturkan, sebenarnya pendukung otomotif itu banyak sekali. Karena itu, pemerintah terus sasar sektor industri otomotif untuk bisa bangkit dalam pemulihan ekonomi nasional.
Sebagai informasi, program PPnBM telah berjalan sejak Maret 2021 lalu hingga saat ini dan akan berakhir pada Desember 2021.
Insentif PPnBM Dorong Penjualan Mobil Naik 68 Persen
Editor: Jujuk Ernawati
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku