Pemuda Ini Sukses Budi Daya Ayam Broiler, Raup Puluhan Juta per Panen
MALANG, iNews.id - Mengawali karier sebagai karyawan swasta di Jakarta, Arif Ryan memutuskan untuk kembali ke Malang dan belajar mengenai budi daya ayam broiler bersama rekannya selama dua tahun. Saat ini, usaha budidaya ayam broiler Ryan sukses dengan total mencapai 12.000 ekor.
Melalui usaha yang digelutinya, Ryan berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta dengan masa panen sebanyak tujuh kali dalam setahun.
“Yang menginspirasi itu dari teman-teman terdekat. Kalau saya tidak ada latar belakang peternakannya, tapi Alhamdulillah saya dipertemukan dengan teman-teman SMA yang kuliahnya di peternakan,” ujar Ryan dikutip dari YouTube PecahTelur, Sabtu (9/9/2023).
Ryan pun sering mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh teman-temannya saat kuliah, seperti praktik lapangan dan mengikuti magang. Pada 2019, salah satu temannya sukses memiliki kandang sendiri untuk mulai budi daya ayam broiler.
Namun, pada tahun yang sama, Ryan mengalami masa sulit karena kepergian Ibunda tercinta. Sang Ibu pun meninggalkan 'modal' untuk Ryan memulai usaha. Adapun, peninggalan sang Ibu digunakannya untuk memperdalam ilmu mengenai budi daya ayam broiler selama satu tahun.
“Saya bertaruh waktu, yang penting belajar dulu,” katanya.
Ryan meyakini usaha yang dijalankannya memiliki umur yang panjang. Dia menyebut, sepanjang belum ditemukan protein hewani dengan harga terjangkau selain ayam broiler, maka usaha budi daya ayam broiler akan sangat berkelanjutan.
Untuk menjaga kualitas ayam broiler miliknya, Ryan sangat memperhatikan nutrisi pakan yang berperan penting terhadap pertumbuhan ayam. Selain itu, dia juga menjaga manajemen pemeliharaan untuk membuat suasana kandang yang nyaman.
“Ketika ayam nyaman mereka akan makan, aktif dan minum. Itu yang membuat konversi nutrisi jadi daging yang baik,” ucapnya.
Ryan menjalani sistem usaha kandang kemitraan, di mana mitra harus sudah memiliki kandang yang sesuai dengan spesifikasi untuk memudahkan pemeliharaan. Menurutnya, kandang konvensional dan tradisional tidak lagi memungkinkan untuk memelihara ayam yang menghasilkan performa baik.
Editor: Aditya Pratama