Pendaftaran Lisensi Ditolak Regulator, Binance Hengkang dari Belanda
JAKARTA, iNews.id - Pertukaran mata uang kripto, Binance akan meninggalkan Belanda setelah pendaftaran lisensi ditolak regulator kripto negara tersebut. Binance tidak menjelaskan secara detail mengapa tidak dapat menerima lisensi dari regulator.
Mengutip CNBC International, Binance menyampaikan pada hari Jumat bahwa mereka tidak bisa lagi melayani pengguna aplikasi di Belanda.
"Karena kami tidak dapat mendaftar sebagai VASP dengan regulator Belanda,” tulis keterangan Binance dikutip, Minggu (18/6/2023).
Tidak ada pengguna Binance baru yang akan diterima di platform per hari Jumat. Kemudian, per Sabtu, 17 Juli 2023 Binance menyampaikan akan berhenti mengizinkan pengguna untuk membeli token, berdagang, atau melakukan deposit, meskipun fungsi penarikannya tetap aktif.
Binance merekomendasikan kepada para pengguna agar menarik aset dari akun mereka.
Di bawah pemerintahan saat ini, Binance hanya dapat memperoleh persetujuan untuk beroperasi di negara Uni Eropa dengan mendaftar di bawah aturan pencegahan pencucian uang.
Binance sejauh ini telah menerima persetujuan tersebut di sejumlah negara Eropa, seperti Prancis, Italia, Spanyol, Polandia, Swedia, dan Lituania. Aturan ini setelah Uni Eropa menyetujui regulasi Pasar dalam Aset Kripto (MiCA).
MiCA bertujuan untuk menyelaraskan regulasi kripto di seluruh blok dan untuk mencegah oknum yang dapat merugikan konsumen, terutama setelah kebangkrutan FTX pada bulan November 2022.
Setelah MiCA mulai berlaku, perusahaan kripto dengan pendaftaran di satu negara Uni Eropa akan dapat menggunakannya untuk menawarkan layanan mereka di seluruh negara anggota lainnya.
Binance menyampaikan tetap berkomitmen untuk bekerja secara kolaboratif dengan regulator di seluruh dunia dan juga fokus untuk menyiapkan bisnis agar sepenuhnya sesuai dengan MiCA.
“Pengguna di Belanda dikirimi email dengan informasi komprehensif tentang apa artinya kabar ini bagi akun mereka dan aset apa pun yang saat ini mereka miliki di platform Binance, di samping langkah apa pun yang perlu mereka ambil,” ucap juru bicara Binance.
Hal ini menjadi pukulan terbaru bagi raksasa pertukaran mata uang kripto tersebut setelah beberapa bulan penuh gejolak di tengah industri kripto.
Minggu lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menggugat Binance dan CEO Changpeng Zhao, dengan tuduhan mereka terlibat dalam penawaran dan penjualan produk yang tidak terdaftar dan mencampurkan dana investor dengan dana mereka sendiri.
Editor: Aditya Pratama