Pengusaha Beberkan Rumitnya Penuhi Kebutuhan Batu Bara untuk PLN
JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) membeberkan kerumitan yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan batu bara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia, mengatakan khusus untuk industri ketenagalistrikan, pengusaha tidak bisa sembarangan memasok batu bara. Pasalnya, spesifikasi batubara harus sesuai dengan pembangkit listrik tertentu.
"Misalnya untuk PLTU Suralaya, batubaranya harus yang kalorinya 4.500, kadar suhunya sekian. Jadi meskipun produsen batu bara ada nih barangnya, bisa jadi enggak bisa jual ke PLN karena enggak sesuai spesifikasi itu," kata Hendra, dalam Market Review IDX Channel, Kamis (6/1/2022).
Sementara untuk industri lain seperti semen, spesifikasi batu bara yang ditetapkan tidak ketat, sehingga apapun jenis batu bara dari prngusaha dapat terserap.
Masalah lainnya, lanjut Hendra, ialah harga jual untuk kebutuhan Domestic Market Obligation (DMO) yang lebih rendah dibandingkan harga pasar. Untuk PLN, harga batu bara dipatok 70 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton, dimana harga pasar dipatok 174 dolar AS per metrik ton.