Pengusaha Minta Izin Impor Bawang Putih Diterbitkan, Begini Respons Mendag Zulhas
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons permintaan pelaku usaha untuk menerbitkan izin impor bawang putih. Zulhas menyampaikan bahwa dia tidak setuju jika bawang putih impor terus membanjiri Tanah Air.
Menurutnya, salah satu komoditas tersebut bisa diproduksi sendiri di Tanah Air.
"Yang tahu stok saya! Kita mau ekspor jangan hobi impor dong, masa soal bawang (kita impor). Kita kurangilah impor-impor yang bisa mengganggu ekonomi kita," ujar Zulhas saat ditemui di Hotel The St. Regis, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Saat ditanya lebih lanjut oleh awak media, Zulhas tidak mau berkomentar lebih banyak terkait perizinan impor bawang putih.
Sebelumnya, Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayur Umbi Indonesia (Pusbarindo) mengungkapkan bahwa stok bawang putih nasional sudah menipis dan membutuhkan tambahan pasokan lagi. Sementara, izin impor bawang putih masih tertahan oleh pemerintah.
Sebagai informasi, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan, meskipun saat ini stok bawang putih masih ada, namun harganya tinggi karena belum ada tambahan barang masuk lagi dari para importir. Melihat kondisi seperti ini, maka tak ayal jika pedagang pasar mengkoreksi harga.
Oleh karena itu, Bapanas meminta Kemendag untuk segera mengeluarkan izin impor para pengusaha. Apabila ada hal-hal yang kurang dipenuhi oleh para importir, sebaiknya Kemendag transparan untuk memberikan informasi tersebut sehingga proses perizinan dapat berjalan lancar dan harga di dalam negeri bisa melandai
Adapun, Kementerian Pertanian memprediksi konsumsi bawang putih periode 2020-2024 meningkat 1,38 persen per tahun. Pada 2021, konsumsi bawang putih nasional diproyeksikan sebesar 515.740 ton, tetapi jumlah konsumsi diperkirakan sempat menurun menjadi 508.350 ton pada 2022, dan akan kembali naik menjadi 517.930 ton 2023, dan 526.770 ton di tahun 2024.
Editor: Aditya Pratama