Pengusaha Timah Babel Setop Produksi hingga Ekspor Anjlok, Ini Biang Keroknya
Eka mengungkapkan, ada dua hal yang menyebabkan tidak ada aktivitas pertambangan dan ekspor timah di Bangka Belitung. Pertama, belum disetujuinya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) oleh Kementerian ESDM.
“Timah ini, mengapa Januari sampai hari ini nilai ekspornya kecil bahkan dikatakan tidak ada ekspor karena penyebabnya adalah RKAB dari masing-masing perusahaan itu belum dikeluarkan oleh pemerintah, dalam hal ini pemerintah pusat yakni Kementerian ESDM,” ucap Eka.
Belum keluarnya RKAP dari Kementerian ESDM diduga akibat makin ketatnya ESDM dalam melakukan verifikasi RKAP.
“Bukan nggak keluar, jadi informasi yang kami dapatkan dari kementerian ESDM, sekarang ini kementerian itu sedang melakukan penelitian dan verifikasi terhadap kelengkapan administrasinya. Nah sekarang ini pihak Kementerian ESDM itu begitu rigit dan begitu ketat dan sangat hati-hati dalam mengeluarkan RKAP itu,” ujar dia.
Faktor kedua, kata Eka, yang membuat tidak adanya ekspor timah yakni, kekhawatiran pelaku usaha buntut adanya penyidikan yang dilakukan kejagung terhadap para pelaku industri timah.
Bagaimana tidak, imbas penyidikan tersebut, sebagian besar smelter yang dikelola swasta tidak beroperasi lagi, menyusul ditahannya 13 orang. Sebanyak 2 tersangka adalah mantan direksi PT Timah, sisanya dari perusahaan smelter yang dikelola swasta.
“Timah adalah komoditi tambang adalah Babel. Dampaknya sangat terasa bagi perekonomian Babel,” ucapnya.
Editor: Puti Aini Yasmin