Penjualan Mobil Listrik China Turun pada Januari 2024
BEIJING, iNews.id - Penjualan mobil listrik di China turun 38,8 persen pada Januari 2024 dibanding bulan sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang pertama sejak Agustus 2023 atau dalam 5 bulan terakhir.
Mengutip Reuters, menurut data industri, penurunan ini karena permintaan di pasar otomotif terbesar di dunia menurun meskipun ada dorongan diskon baru yang dipimpin oleh Tesla.
Penjualan kendaraan, termasuk yang diekspor, berjumlah 2,44 juta unit, naik 47,9 persen dari tahun sebelumnya. Namun, torehan ini turun 22,7 persen dari bulan Desember, menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM).
Penjualan kendaraan energi baru (NEV) menyumbang 29,9 persen dari total penjualan kendaraan di negara tersebut. Angka ini tumbuh 78,8 persen dibandingkan tahun lalu di bulan Januari. Data CAAM melacak penjualan produsen mobil ke dealer dan mencakup kendaraan komersial seperti truk kecuali ditentukan lain.
Bulan Januari lalu, penjualan kendaraan penumpang di China anjlok 37,9 persen dalam setahun dan merosot 40,4 persen dalam sebulan. Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) menyebut hal tersebut merupakan kinerja terburuk pada bulan Januari sejak tahun 2000-an, seiring dengan berakhirnya subsidi dan pemotongan pajak.
Penjualan kemudian juga terpukul karena hari kerja yang dipersingkat seiring dengan jatuhnya Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama seminggu pada bulan Januari tahun lalu.
China mengekspor 443.000 kendaraan pada bulan Januari 2024, menyumbang 18,2 persen dari total penjualan, sementara hampir satu dari tujuh NEV yang terjual pada bulan tersebut juga diekspor, menurut data CAAM.
Ekspor telah menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan bagi produsen mobil di China karena permintaan di dalam negeri melemah. Namun, pengaruhnya yang semakin besar sebagai eksportir kendaraan menyebabkan perselisihan di luar negeri.
Kementerian Perdagangan China menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong industri NEV untuk secara aktif menanggapi pembatasan perdagangan luar negeri dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan luar negeri, di tengah penyelidikan Eropa terhadap subsidi China untuk sektor tersebut.
Pasar otomotif China menyoroti lemahnya permintaan konsumen di tengah penurunan sektor perumahan yang berkepanjangan dan krisis pasar. Dalam menghadapi melambatnya permintaan dan meningkatnya persaingan, Tesla memangkas harga beberapa mobil Model 3 dan Y di Negeri Tirai Bambu pada bulan Januari dan menawarkan diskon tunai untuk beberapa Model Y mulai 1 Februari.
Tesla menurunkan harga awal versi dasar Model 3 dan Y masing-masing sebesar 6 persen dan 3 persen pada bulan Januari, dibandingkan bulan November ketika menaikkan harga.
Saingan terbesar Tesla di China, BYD mencatat penjualan NEV sebesar 201.493 pada bulan Januari, terendah sejak Maret 2023. Penjualannya naik 33,14 persen dari tahun sebelumnya tetapi turun 40,92 persen dari bulan Desember. Hal ini terjadi saat BYD mendorong inventaris ke dealer pada akhir tahun untuk memenuhi target penjualan tahunan sebesar 3 juta unit.
Geely, yang memiliki merek kendaraan seperti Zeekr, Geely dan Lynk & Co, menjual total 213.487 kendaraan. Di antara merek kendaraan listrik lainnya, Aito yang didukung Huawei mengirimkan 32.973 mobil pada bulan Januari, naik 636,83 persen dari tahun sebelumnya dan naik 34,76 persen dari bulan sebelumnya.
Li Auto's mencatatkan pengiriman bulan Januari turun 38,11 persen dari bulan Desember.
Editor: Aditya Pratama