Penjualan Nikel Naik 26 Persen, PAM Mineral Bukukan Laba Rp318,75 Miliar di 2024
Perseroan melakukan pemanfaatan bijih kadar rendah (low grade) dengan melakukan optimalisasi cutoff grade sehingga bijih kadar rendah yang sebelumnya dianggap waste dapat diolah dan dipasarkan.
Saat ini, sumber daya daerah IUP Perseroan adalah sebesar 12,771 Juta ton dengan kadar Ni sebesar 1,20 persen. Sedangkan sumber daya daerah IUP Entitas Anak, IBM adalah sebesar 74,497 Juta ton dengan kadar Ni sebesar 1,10 persen.
Dari sisi neraca, total aset NICL Aset pada tahun 2024 sebesar Rp1,05 triliun atau naik 22,56 persen dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp856,83 miliar. Sementara itu, total ekuitas perseroan mengalami peningkatan dari Rp745,47 miliar menjadi Rp878,18 miliar disebabkan peningkatan saldo laba perseroan.
“Kami cukup optimis atas pencapaian Perseroan di tahun 2024, karena berhasil meningkatkan kinerja operasional dan kinerja keuangan tanpa adanya beban utang bank.” tuturnya.
Pada tahun ini terdapat katalis positif yang mampu menggerakan peningkatan harga nikel untuk ke depannya. Proyeksi tersebut didasari oleh penutupan tambang komoditas nikel di beberapa negara produsen yang memiliki biaya produksi tinggi seperti Australia, Filipina dan sejumlah negara di Eropa sehingga pasokan nikel dunia akan mengalami pengurangan dan diharapkan mampu mengerek harga nikel.
Diperkirakan ke depannya permintaan nikel dunia akan meningkat seiring dengan kebutuhan kendaraan listrik dan baja nirkarat, hal ini menguntungkan Indonesia sebagai produsen nikel terbesar, ditambah dengan rencana beberapa negara untuk melakukan hilirisasi industri nikel domestik mereka.
Editor: Aditya Pratama