Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Belum Merata, Pemerintah Genjot Sistem Transportasi Terintegrasi di Sejumlah Daerah
Advertisement . Scroll to see content

Penumpang Travel Gelap Masih Tinggi, Ternyata Gegara Hal Ini!

Minggu, 21 April 2024 - 14:15:00 WIB
Penumpang Travel Gelap Masih Tinggi, Ternyata Gegara Hal Ini!
ilustrasi travel gelap (FOTO: iNews/M ANDI ICHSYAN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan peminat travel gelap masih menjadi moda angkutan yang banyak dipilih oleh masyarakat. Hal itu dikarenakan layanan travel ini bisa mengakses hingga masuk ke desa.

Djoko menjelaskan saat ini belum ada transportasi umum yang bisa mengantarkan penumpang hingga masuk ke sebuah desa. Pasalnya angkutan umum di daerah hanya berjalan diatas jalan provinsi atau kabupaten saja.

"Ketegasan pemerintah dibutuhkan agar kecelakaan angkutan gelap yang menelan korban jiwa tidak terjadi lagi. Menyediakan layanan angkutan umum hingga pedesaan, kemudian angkutan tidak berizin baru diberantas," ujar Djoko dalam keterangan resmi kepada iNews.id, Minggu (21/4/2024).

Lebih lanjut, Djoko melihat saat ini pun angkutan umum seperti bus AKAP (Antarkota Antarprovinsi) tidak bisa berhenti di semua terminal, terutama terminal tipe C. Padahal, pemberhentian bus AKAP ini menjadi faktor utama yang dinilai masyarakat sebelum memutuskan menggunakan transportasi umum.

"Dari desa menuju terminal tipe C disediakan angkutan pedesaan. Bisa diantar atau sewa ojek karena jaraknya antara ibukota kecamatan dan desa sudah tidak jauh lagi," tutur dia.

Lebih lanjut, Djoko menegaskan infrastruktur transportasi dibangun bukan hanya untuk mengakomodir musim Lebaran, tapi untuk keseharian masyarakat dan menunjang aktivitas di desa juga.

Pembenahan dan pelaksanaan dapat dimulai setelah musim Lebaran usai. Sehingga masyarakat akan menjadi terbiasa, dan tidak kaget saat Lebaran tiba.

"Sesungguhnya, akar masalah belum terintegrasi sistem transportasi di Indonesia adalah minimnya layanan angkutan pedesaan, angkutan perkotaan, angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan perintis," kata Djoko.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut