Penutupan 97 Rute Penerbangan Garuda Bakal Berdampak pada Bisnis AP I
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan, pengurangan rute penerbangan PT Garuda Indonesia akan berdampak pada bisnis perseroan. Pasalnya, jumlah pesawat yang beroperasi di bandar udara (bandara) di bawah pengelolaan AP I akan berkurang.
Untuk mengantisipasi dampak signifikan pada bisnis perusahaan usai maskapai BUMN mengurangi rutenya, AP I akan mendorong maskapai penerbangan lain untuk aktif beroperasi di bandara di bawah pengelolaannya.
"Pasti ada pengaruhnya, tapi ini kita perlu manajemen secara baik. Jadi upaya kita mendorong airline untuk aktif beroperasi di bandara kita, hal yang kita lakukan," kata dia saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021).
Kementerian BUMN selaku pemegang saham telah mengumumkan akan melakukan pemangkasan rute penerbangan Garuda dari 237 menjadi 140 rute pada 2022. Artinya, ada 97 rute yang akan ditutup.
Pengurangan rute ini sejalan dengan pengembalian sejumlah armada Garuda Indonesia kepada lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, rute penerbangan emiten dengan kode saham GIAA itu akan berkurang secara drastis. Pesawat yang tersisa akan difokuskan untuk menguatkan rute-rute superpremium.
"Garuda akan sangat mengecilkan jumlah rute dan pesawatnya, dan akan fokus kepada rute yang super premium, di mana, rutenya turun dari 237 rute jadi 140 rute," ujar Kartika.
Tak hanya itu, pemegang saham juga akan mengurangi jumlah pesawat Garuda Indonesia. Dari laporan Kementerian BUMN, jumlah pesawat yang dioperasikan hanya di kisaran 50-60. Padahal kepemilikan armada saat ini mencapai 125 pesawat, terdiri atas 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
Editor: Jujuk Ernawati