Perajin Mogok Produksi Hari Ini, Tahu dan Tempe Jadi Langka
JAKARTA, iNews.id - Naiknya harga kedelai dunia yang berimbas pada kedelai lokal membuat perajin tempe dan tahu mogok produksi mulai hari ini, Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022). Ini membuat tahu tempe di pasar tradisional Gardu, Jakarta Timur menjadi langka.
Salah satu pedagang yang biasa berjualan tahu dan tempe di Pasar Gardu, Jakarta Timur, Zumiatun (60) menggaku sudah tidak bisa mendapatkan tempe maupun tahu sejak dini hari tadi.
"Tiap hari berjualan tempe dan tahu, hari ini libur, yang bikinnya (tempe dan tahu) tidak mau karena kedelainya naik. Katanya kedelainya naik jadi tidak mau bikin," ujar Zumiatun saat ditemui MNC Portal Indonesia, Senin (21/2/2022).
Dia ikut mogok tidak berjualan produk olahan kedelai karena harus mengeluarkan modal lebih jika ingin mengikuti kebutuhan pasar.
"Saya sebetulnya tidak mau mogok. Saya istirahat dulu saja deh, dari pada modal saya habis, harganya mahal," kata Zumiatun.
Menurut dia, sejak pagi masyarakat juga banyak yang datang ke lapaknya untuk mencari tempe dan tahu. Namun sepanjang Pasar Gardu, Jakarta Timur, tidak ada satu pun pedagang yang menjual produk olahan kedelai tersebut.
"Banyak masyarakat yang mencari, saya belanja juga sudah tidak ada," ucap Zumiatun.
Sementara pedagang bernama Zaki (28) yang biasa berjualan produk olahan kedelai seperti tahu dan tempe mengaku sudah tidak menemukan tempe maupun tahu sejak belanja semalam.
"Hari ini libur, karena kedelainya naik, dari semalem sudah tidak ada," ujar Zaki.
Dia menjelaskan, mogoknya para produsen olahan kedelai tersebut karena tingginya harga kedelai. Dia pun berharap, harga kedelai bisa segera turun supaya perajin bisa memproduksi kembali.
"Harapannya kedelainya turun harga biar normal lagi," kata Zaki.
Pedagang lain bernama Ratmi juga mengaku tidak menjual tahu maupun tempe selama perajin mogok produksi.
"Dari sananya tidak ada yang bikin, dari kemarin (sudah tidak ada)," ucap Ratmi.
Editor: Jujuk Ernawati