Perempuan Ini Tinggalkan Kuliah demi Bangun Perusahaan Pakaian Dalam Senilai Rp2 Triliun
NEW YORK, iNews.id - Cami Tellez mulai membangun perusahaan bernilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS) ketika masih kuliah di Columbia University. Namun dia akhirnya memutuskan berhenti karena ingin fokus membangun perusahaannya.
Tellez mendirikan perusahaan pakaian dalam dengan merek Parade pada dua tahun lalu bersama mitra bisnisnya yang juga seorang mahasiswa saat itu, Jack DeFuria dengan modal awal 3,5 juta dolar AS. Tellez duduk di semester 7 ketika memutuskan berhenti kuliah pada Januari 2020 untuk menjadi CEO dan Direktur Kreatif Parade penuh waktu.
Pengorbanannya terbayar, kini Parade telah menjual lebih dari 2 juta pasang pakaian dalam sejak diluncurkan. Saat ini, perusahaan tersebut bernilai 140 juta dolar AS atau sekitar Rp2 triliun. Adapun investor di perusahaannya, yakni Shakira, Karlie Kloss, dan Neil Blumenthal.
Parade telah mendapatkan kesuksesan dengan fokus menciptakan pakaian dalam yang nyaman untuk semua tipe tubuh, dengan harga yang terjangkau. Harga koleksi pakaian dalam Parade berkisar dari 8-15 dolar AS dan tersedia dalam ukuran XS-3XL.
Tellez dibesarkan di Princeton, New Jersey dan Berkeley, California oleh orang tuanya, yang meninggalkan rumah mereka di Barranquilla, Kolombia pada 1994 di tengah kerusuhan sipil. Dia mengatakan, tekad orang tuanya telah mendorongnya untuk mendirikan perusahaan startup yang kini berkembang pesat.
"Saya melihat mereka sebagai visioner dalam mengejar impiannya di Amerika dan membuat kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri. Kegigihan mereka yang luar biasa menanamkan dalam diri saya misi dan tujuan nyata yang penting bagi saya dalam memimpin Parade," kata dia, dikutip dari CNBC, Minggu (10/10/2021).
Dia mengaku, sebenarnya sulit memutuskan untuk berhenti kuliah karena orang tuanya berpendapat gelar sarjana sebagai simbol kesuksesan di Amerika. Dia menuturkan, orang Latin menganggap sulit menjadi wirausaha karena banyak yang memilih berkarier di institusi. Namun ketika orang tuanya melihat dia berhasil menjalankan bisnis, mereka lebih bahagia. Tellez mengatakan, orang tuanya adalah pendukung terbesarnya.
"Ayah saya pernah mengatakan kepada saya, 'Amerika adalah satu-satunya tempat di dunia di mana kamu bisa gagal dan itu tidak menentukan karier,'. Itu membuka celah saya, memungkinkan saya bermimpi lebih besar saat saya terus membangun Parade," ujar perempuan 24 tahun ini.
Sebagian besar inspirasi Parade datang saat dia masih remaja karena suka belanja ke mal dan melihat thong pink dan celana dalam diiklankan oleh mayoritas model kulit putih.
"Saya merasa sangat tidak tersentuh dengan visi Victoria's Secret dan toko-toko lain tentang feminitas. Saya selalu berpikir semua perempuan pantas mendapatkan merek yang sama dan ekspresifnya seperti mereka," ucapnya.
Dengan Parade, Tellez berharap bisa menulis ulang kisah pakaian dalam Amerika dan menjadi penantang utama Victoria's Secret, Calvin Klein, dan pemain besar lainnya di pasar pakaian dalam. Parade pun telah mengambil pendekatan pemasaran bottom-up dengan menggaet influencer di Instagram untuk menampilkan bagaimana pakaian dalam Parade cocok dengan gaya pribadi mereka.
Kampanye iklan perusahaan, yang menampilkan model anak muda dengan koleksi warna cerah telah menarik pengikut khusus secara online. Parade memiliki 5.000 duta merek yang mempromosikan desain Parade di media sosial mereka, beberapa diberi imbalan kompensasi atau hadiah produk. Tellez memperkirakan puluhan ribu pelanggannya juga telah memposting Parade secara online.
Meskipun semangatnya membangun merek pakaian dalam yang inklusif secara fundamental dibentuk oleh identitasnya sebagai generasi pertama Amerika, dia mencatat, menjadi pengusaha muda dari latar belakang minoritas adalah pedang bermata dua.
"Sulit bagi investor untuk mencocokkan Anda dengan portofolio mereka. Tetapi saya pikir investor juga menyadari mereka perlu terus berinovasi dalam perspektif mereka tentang orang seperti apa yang akan membantu membangun masa depan dalam kategori yang berbeda," tuturnya.
Dan 2021 telah menjadi tahun yang penting bagi Parade. Bulan lalu, perusahaan mendapatkan pendanaan sebesar 20 juta dolar AS. Pendanaan datang saat Parade bersiap untuk membuka toko fisik pertamanya di New York pada November mendatang.
Editor: Jujuk Ernawati