Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Ungkap Penerima MBG Sentuh 49 Juta, Tembus Pelosok dan Daerah Terpencil
Advertisement . Scroll to see content

Perjalanan Raja Restoran Hotpot Berharta Rp83 Triliun, Dulunya Tukang Las Tak Tamat SMA 

Selasa, 08 Maret 2022 - 11:04:00 WIB
Perjalanan Raja Restoran Hotpot Berharta Rp83 Triliun, Dulunya Tukang Las Tak Tamat SMA 
Zhang Yong, raja restoran hotpot berharta Rp83 triliun, dulunya tukang las tak tamat SMA. Foto: Forbes
Advertisement . Scroll to see content

Dalam beberapa bulan, bisnis hotpot empat mejanya sukses dan mengalahkan semua bisnis hotpot lainnya di Jianyang. Mereka pun mempercantik restoran, memperbaiki dekorasi, dan melengkapi ruangan dengan AC. Pada 1998, Zhang membuka toko kedua. 

Namun pada 2018, Zhang memutuskan menjadi warga negara Singapura yang dinaturalisasi. Pada akhir 2018, Haidilao telah berkembang ke 466 lokasi di lebih dari 100 kota di China daratan, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat (AS). 

Pada 2019, Haidilao tumbuh hampir 600 cabang di 10 negara. Restorannya di Beijing bahkan mulai menggunakan lengan robot untuk menyiapkan dan mengirimkan hidangan yang dipesan melalui iPad. 

Mengutip Forbes, Zhang pada pekan lalu memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai CEO Haidilao International Holding. Perusahaan merombak operasiya dan memangkas jaringan restorannya. Dia digantikan oleh Yang Lijuan yang sebelumnya menjabat sebagai wakil CEO dan COO perusahaan. 

Perubahan manajemen terjadi saat rantai restoran menghadapi masa sulit. Haidilao memperkirakan mengalami kerugian antara 3,8 hingga 4,5 miliar yuan pada 2021, dibandingkan dengan laba bersih 310 juta yuan yang berhasil dibukukan tahun sebelumnya. 

Penurunan ini imbas dari penutupan lebih dari 300 restorannya pada tahun lalu. Sementara saham Haidilao telah jatuh lebih dari 70 persen selama 12 bulan terakhir.

Awalnya tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19, perusahaan terus membuka toko baru dan berkembang pesat. Mereka mengoperasikan hampir 1.600 restoran pada Juni 2021 lalu, termasuk 1.491 di daratan China dan 106 di Hong Kong, Makau, dan tempat lain.

Tetapi dengan melonjaknya biaya dan turunnya tingkat turnover, Haidilao memutuskan menangguhkan atau menutup toko dengan jumlah pelanggan yang relatif sedikit dan tidak menguntungkan pada November tahun lalu. Perusahaan juga berjanji memperlambat ekspansi tepat waktu. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut