Permintaan Naik Jadi 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Melesat 14 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren kenaikan impor baja terjadi pascaCovid-19, padahal pergerakannya sempat turun dikala pandemi. Hingga akhir 2022 volume impor dalam negeri menjadi 16,8 juta ton, naik tajam dibandingkan pada 2021 yang berada di level 15,6 juta ton.
Sebelum pandemi atau sepanjang 2019, impor bahan material ini meningkat hingga 19 juta ton, namun menurun drastis menjadi 14,1 juta ton di tahun 2020.
Tren kenaikan berlanjut, pada kuartal I 2023 impor naik 7,7 persen atau sebesar 3.898 ton. Hanya saja, nilai impor turun 22 persen menjadi 3.154 juta dolar AS bila dibandingkan dengan periode yang sama 2022 yakni 4.045 juta dolar AS.
BPS merinci HRC menjadi kontributor besar atas impor baja pada awal tahun ini dengan persentase 80.000 ton, lebih besar dari jenis section 36.000 ton dan coated sheet 35.000 ton. Namun, lebih kecil dari pipa baja sebesar 170.000 ton dan pelat 120.000 ton.
Produk setengah jadi berupa billet dan slab juga meningkat, di mana masing-masing di level 120.000 dan 95.000 ton. Namun, impor turun signifikan untuk produk ferroalloy sebanyak 352.000 ton.
Editor: Aditya Pratama