Pertamina Berdayakan UMKM Desa Tasikharjo lewat Energi Terbarukan Tenaga Surya

Dengan kapasitas 6,54 kWp PLTS ini mampu menghasilkan listrik hingga 10.241 kWh per tahun. Didukung oleh baterai lithium 10 kWh, yang dapat menghemat biaya listrik hingga Rp15 juta per tahun. Selain itu, energi terbarukan ini juga mampu mengurangi emisi karbon 8.502 kilogram CO2 eq per tahun.
“Dengan adanya energi terbarukan ini, pergerakan produktivitas UMKM Desa Tasikharjo terus berkembang. Hal ini pun juga memberikan wawasan baru kepada kami dalam pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, sehingga kami pun juga dapat menjaga pelestarian lingkungan desa kami,” ujar warga Desa Tasikharjo, Susiani.
Sejak 2019, program Desa Energi Berdikari telah menghasilkan manfaat 170.880 wp energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, 605.000 meter kubik per tahun energi biogas dan gas metana, 8.000 watt energi microhydro, 6.500 liter energi biodiesel per tahun, serta 16.500 wp energi hibrida Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin, dan berdampak pengurangan emisi karbon sebesar 565.928 ton Co2eq per tahun.
Desa Energi Berdikari juga turut berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi masyarakat dan memberikan dampak perekonomian bagi 3.201 Kepala Keluarga (KK) dengan total multiplier effect sebesar manfaat Rp1,8 miliar per tahun.
Harapannya, melalui program Desa Energi Berdikari Pertamina, masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonominya dengan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Selain itu, pengembangan produk UMKM yang dihasilkan sampai dengan pemberian edukasi terkait pemanfaatan dan perawatan fasilitas energi terbarukan.
Area Manager Comm., Rel. dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan, program TJSL dari Pertamina ini sejalan dengan SDG yang telah diupayakan pemerintah pada poin 6 (air bersih dan sanitasi layak), 7 (energi bersih dan terjangkau), dan 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan poin 13 (penanganan perubahan iklim).
"Selain itu, program ini juga sebagai aksi nyata Pertamina untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di tahun 2060," tutur Ahad.
Editor: Anindita Trinoviana