Pertamina Diminta Tidak Jual BBM Premium Mulai Agustus
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk tidak menjual bahan bakar minyak (BBM) di bawah standar Euro 4 selama pelaksanaan Asian Games 2018.
Permintaan itu sudah disampaikan melalui Surat Menteri LHK kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tembusan kepada Pertamina.
"Kemarin kita mintanya Juli atau Agustus tahun ini. Ya saya minta bukan Premium. Saya minta fasilitas untuk Euro 4. Jadi, saya enggak sebut secara spesifik premium atau apa. Silakan saja Pertamina yang tahu tetapi bahan bakar yang Euro 4 selama Asian Games itu dipakai," ujar Siti di Jakarta, Kamis (29/3/2018).
Pihaknya telah berdiskusi dengan Pertamina untuk pendistribusian BBM sesuai standar Euro 4. Pertamina, kata dia, sudah menyanggupi dan menentukan sebagian titik distribusi walaupun belum menyeluruh dan luas.
Siti berharap, peniadaan BBM di bawah standar Euro 4 tidak ada lagi ditemui di kawasan Jabodetabek dan Palembang yang merupakan kota perhelatan Asian Games 2018 yang berlangsung pada Agustus mendatang.
"Jadi di spot-spot Jakarta, kalau mungkin Jabodetabek dan juga Palembang," katanya.
Alasan peniadaan BBM tersebut karena kandungan Timbal (Pb) dalam BBM di bawah Euro 4 mengandung toksin yang banyak dan berbahaya bagi lingkungan.
"O iya, karena itu kan timbal ya Pb itu kan logam berat jadi itu sudah aturan. Dan kalau kita pakai oktan yang lebih tinggi itu Pb-nya lebih rendah dan itu sebetulnya ke kualitas lingkungan," ucapnya.
Siti mengatakan saat ini, hanya tinggal dua negara saja di dunia yang masih menggunakan BBM di bawah standar Euro 4. "Kita mungkin sekarang yang belakangan ya. Mungkin tinggal kita sama Myanmar. Yang lain sudah semua ke Euro 4," ujarnya.
Kendati demikian, Siti mengatakan, penggunaan BBM di bawah standar Euro 4 masih boleh digunakan hanya untuk kendaraan jenis tertentu. Sementara sisanya harus beralih ke BBM standar Euro 4.
"Di dalam aturannya kita berikan bahwa kendaraan-kendaraan yang untuk dagang atau masih dipakai seperti Grand Max. Masih diizinkan 8 bulan atau 9 bulan jadi masih bisa, tetapi yang lain harus segera menyesuaikan," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah