Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BRI Rombak Jajaran Direksi, Viviana Dyah Jadi Wadirut
Advertisement . Scroll to see content

Pertamina Geothermal Segera IPO, Sudah Kantongi Pernyataan Efektif dari OJK

Jumat, 17 Februari 2023 - 15:40:00 WIB
Pertamina Geothermal Segera IPO, Sudah Kantongi Pernyataan Efektif dari OJK
Ilustrasi Pertamina Geothermal Energi. (Foto/Ilustrasi: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk mengantongi pernyataan efektif pelaksanaan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan diperolehnya pernyataan efektif dari OJK, Pertamina Geothermal akan segera melaksanakan IPO yang dijadwalkan berlangsung pada 20 hingga 22 Februari. Perseroan pun akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023 dengan kode PGEO.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal, Nelwin Aldriansyah optimistis terhadap minat investor untuk ikut serta dalam IPO perseroan, seiring dengan roadshow yang telah dilakukan perseroan.

“Kami menyisir berbagai alternatif pendanaan, di antaranya dengan IPO ini untuk mendukung rencana pengembangan kapasitas terpasang perseroan sebesar 600 megawatt hingga 2027 mendatang,” kata Nelwin dalam keterangan resminya, Kamis (16/2/2023).

PGE membidik dana segar sebesar Rp9,78 triliun dengan 10,35 miliar sama atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun, harga penawaran awal yang ditetapkan perseroan sebesar Rp820—Rp945.

Di samping itu, sovereign wealth fund Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) telah menyatakan ketertarikannya, dengan membawa sejumlah investor untuk ikut serta dalam penawaran umum perdana saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini.

Dalam IPO ini, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.

Adapun, sebagian dana hasil IPO akan dialokasikan untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Nelwin menjelaskan, tahun ini PGE menganggarkan capex untuk investasi baru sebesar 250 juta dolar AS, naik dari anggaran capex perseroan tahun lalu yang sebesar USD60 juta. Lalu, pada 2024 mendatang, PGE menyiapkan investasi baru senilai total USD350 juta. 

“Makanya kami menyisir berbagai alternatif pendanaan, seperti IPO ini, dan dalam waktu dekat kami juga akan menerbitkan green bond dan alternatif pembiayaan lainnya,” imbuh Nelwin.

Sebagai informasi, PGE saat ini mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 megawatt. Secara rinci, sebanyak 672 megawatt dikelola langsung dan 1.205 megawatt melalui operasi bersama atau joint operation contract.

Adapun, kapasitas PLTP 672 megawatt (own operation) itu dibangkitkan dari enam area, yaitu Kamojang di Jawa Barat sebesar 235 megawatt, Lahendong di Sulawesi Utara sebesar 120 megawatt, Ulubelu di Lampung sebesar 220 megawatt. 

Selanjutnya PLTP Sibayak di Sumatera Utara sebesar 12 megawatt, Karaha di Jawa Barat sebesar 30 megawatt, dan Lumut Balai di Sumatera Selatan sebesar 55 megawatt. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut