Pertamina Hemat Anggaran Operasional Rp29,6 Triliun, Erick Thohir: Kita Ingin Perbaikan Menyeluruh
JAKARTA, iNews.id - Kementerian BUMN mencatat total penghematan anggaran operasional PT Pertamina (Persero) mencapai 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp29,6 triliun. Angka ini merupakan akumulasi dari penghematan anggaran selama 2020, 2021, dan 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pada 2022 Pertamina menghemat anggaran operasional sebesar 600 juta dolar AS. Sementara sepanjang 2020-2021 efisiensi anggaran mencapai 1,3 miliar dolar AS. Dengan begitu, total anggaran yang ditekan mencapai 1,9 miliar dolar AS.
Menurutnya, efisiensi anggaran operasional BUMN energi tersebut bagian dari perbaikan bisnis perusahaan secara menyeluruh.
"Tahun ini pun saya cek itu ada penghematan 600 juta dolar AS. Total-totalnya ini 1,8 miliar dolar AS sampai 1,9 miliar dolar AS, Ini saya bulatkan. Artinya apa? Kita ingin melakukan perbaikan menyeluruh di Pertamina," ujar Erick saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023).
Adapun, Pertamina telah memperkuat strategi keuangannya saat harga minyak mentah dunia melambung tinggi sepanjang 2022. Efisiensi keuangan pun dilakukan di seluruh lini bisnis, baik holding maupun subholding.
Data sebelumnya mencatatkan selama 2021 Pertamina berhasil melakukan optimalisasi biaya sebesar 2,21 miliar dolar AS. Angka ini diperoleh dari program penghematan biaya (cost saving) 1,36 miliar dolar AS, penghindaran biaya (cost avoidance) sebesar 356 juta dolar AS, dan tambahan pendapatan (revenue growth) sekitar 495 juta dolar AS.