Pertamina Paparkan Pertumbuhan Bisnis di Rapat Dengar Pendapat DPR
Wiko menambahkan, peningkatan kinerja juga terjadi di sektor kilang yang ditandai dengan Yield Valuable Kilang yang meningkat dari 80 persen pada 2021, kini menjadi 83 persen.
Begitu juga penjualan produk mengalami peningkatan sekitar 4 persen dari 93 Juta Kilo Liter (KL) pada 2021 menjadi 105 Juta KL pada 2024.
Pertumbuhan juga tercatat untuk produksi listrik, saat ini menjadi 8.475 GWh, dari 2021 sebesar 4.686 GWh atau naik hampir dua kali lipat.
Peningkatan kinerja di seluruh sektor, imbuh Wiko, berdampak pada kinerja positif keuangan yang meningkat sebesar 9 persen sejak 2021 ke 2024.
“Tahun 2024 ini sifatnya masih memerlukan persetujuan RUPS, insya Allah kita akan membukukan laba bersih sekitar USD3,1 Miliar,” katanya.
Kontribusi Pertamina kepada negara juga terus meningkat. Pada 2024, kontribusi Pertamina bagi negara dalam bentuk Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp401,8 triliun. Kontribusi ini meningkat cukup signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Melalui berbagai upaya yang terus kami lakukan, Pertamina mampu menunjukkan kinerja yang positif dan terus memberikan kontribusi optimal bagi negara," ucapnya.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina
Editor: Rizqa Leony Putri