Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembakan Komunitas Yahudi di Australia, Kepolisian Jerman Perketat Penjagaan
Advertisement . Scroll to see content

Perusahaan Alat Tulis Asal Jerman Staedtler Noris Buka Suara soal Kabar Tutup Produksi di RI

Kamis, 23 November 2023 - 18:45:00 WIB
Perusahaan Alat Tulis Asal Jerman Staedtler Noris Buka Suara soal Kabar Tutup Produksi di RI
Kuasa hukum Staedtler Noris, Todung Mulya Lubis (Foto: Heri P)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kuasa hukum Staedtler Noris, Todung Mulya Lubis buka suara soal kabar berhentinya kegiatan produksi alat tulis di PT Staedtler Indonesia (PTSI) dan memindahkannya ke Amerika Selatan. Menurutnya, belum ada keputusan terkait hal itu.

"Memang ada surat yang disampaikan oleh Staedtler, yang menginformasikan kemungkinan mereka untuk memindahkan pabriknya ke negara lain. Tapi sampai detik ini kan tidak ada keputusan pindah itu dieksekusi," kata Mulya dalam media briefing di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Mulya mengatakan bahwa Staedtler Noris justru membuka opsi untuk melakukan reinvestasi untuk perluasan bisnis yang sudah eksis di Indonesia.

"Bahwa sebetulnya mostly ya untuk melakukan investasi tambahan. Jadi itu terbuka opsinya. Jadi dia tidak memilih untuk keluar dari Indonesia, tapi melakukan reinvestasi untuk memperluas bisnis mereka di sini," ucapnya.

Mulya mengatakan dalam konteks bisnis tidak mengenal negara, melainkan ideologinya kepada profit. Namun hal itu perlu adanya kepastian hukum terkait investasi yang telah ditanamkan.

Sebab, saat ini Staedtler Noris sebagai pemegang saham mayoritas memiliki hambatan lantaran hak-haknya dan kontrolnya atas PTSI dilucuti, termasuk diantaranya tidak diberikan kendali atas operasional PTSI oleh PT Asaba Utama Corporatama (AUC) selaku pemegang saham minoritas di PTSI.

Bahkan, AUC melakukan kriminalisasi bisnis terhadap pihaknya dengan membuat laporan polisi ke Bareskrim Polri terhadap advokat perwakilan Staedtler Noris yang hadir dalam RUPS LB, yakni Philipp Kersting dan Zuhesti Prihadini, dan Rudi Tanran yang ditunjuk sebagai Presiden Direktur PTSI.

Mulya mengatakan, meraka dilaporkan dengan tuduhan telah menggelar RUPS LB fiktif dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS LB palsu (Laporan Polisi).

"Bisnis itu tidak mengenal negara. Bisnis itu ideologinya profit. Kalau di negara x profit dia kesana. Kemudian, perlindungan, kalau di negara itu tidak memberikan perlindungan ya pindah," katanya. 

Untuk diketahui, Staedtler memulai kegiatan usahanya di Indonesia pada awal 1909, hal ini berarti merek ini sudah eksis selama lebih dari 115 tahun di Indonesia.

Sejak pendirian pada tahun 1978, Staedtler Noris merupakan pemegang saham mayoritas di PTSI. Hingga saat ini, Staedtler Noris masih menjadi pemegang saham mayoritas di PTSI dengan kepemilikan 74,95 persen, sedangkan kepemilikan saham sisanya sebesar 25,05 persen dimiliki oleh PT Asaba Utama Corporatama.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut