Perusahaan Norwegia Temukan Harta Karun Terbesar di Eropa
MOLDE, iNews.id - Perusahaan pertambangan Norwegia, Rare Earth Norway berhasi menemukan endapan tanah jarang yang sangat berharga dan terbesar di Eropa. Hal ini mencerminkan potensi sumber daya alam tersebut untuk negara Nordik dan kawasan lainnya.
Mengutip CNBC International, penemuan endapan logam tanah jarang terbesar di Eropa ini dianggap sebagai pendorong dalam upaya benua biru untuk mematahkan dominasi 'harta karun' tersebut di China.
Permintaan akan mineral tanah jarang dan mineral penting diperkirakan akan tumbuh pada tahun-tahun mendatang seiring dengan semakin cepatnya transisi energi ramah lingkungan.
Rare Earth Norway menyampaikan, Kompleks Fen Carbonatite di tenggara Norwegia memiliki 8,8 juta metrik ton total oksida tanah jarang (TREO) dengan prospek yang masuk akal untuk ekstraksi ekonomi.
Dalam TREO, yang dianggap penting dalam peralihan global dari bahan bakar fosil, perusahaan tersebut mengatakan terdapat sekitar 1,5 juta metrik ton tanah jarang yang berhubungan dengan magnet yang dapat digunakan dalam kendaraan listrik dan turbin angin.
Penemuan ini diklaim melampaui endapan logam tanah jarang dalam jumlah besar yang ditemukan di Swedia pada tahun lalu.
CEO Rare Earths Norway, Alf Reistad mengatakan, penemuan 'harta karun' di Fen merupakan tonggak sejarah bagi perusahaan.
“Penting untuk menyatakan bahwa sama sekali tidak ada ekstraksi unsur tanah jarang di Eropa saat ini,” ucap Reistad dalam keterangannya dikutip, Rabu (12/6/2024).
Rare Earths Norway menyampaikan, endapan tanah jarang di Telemark, sekitar 210 kilometer (130 mil) barat daya Oslo, kemungkinan akan menjadikan posisi Norwegia sebagai bagian integral dari rantai nilai tanah jarang dan bahan mentah penting di Eropa.
Sebelumnya, Badan Energi Internasional (IEA) menyampaikan, pasokan logam tanah jarang yang ada saat ini tidak mencukupi kebutuhan untuk mentransformasi sektor energi. Hal ini karena terdapat konsentrasi geografis yang relatif tinggi dalam produksi banyak elemen transisi energi.
Sebagian besar unsur tanah jarang berlokasi di China, dengan perekonomian terbesar kedua di dunia yang diperkirakan menyumbang 70 persen ekstraksi bijih tanah jarang secara global dan 90 persen pengolahan bijih tanah jarang.
China merupakan mitra terbesar Uni Eropa untuk impor unsur tanah jarang pada tahun 2022, menyumbang 40 persen dari keseluruhan impor berdasarkan berat.
Editor: Aditya Pratama