Perusahaan Pangeran Saudi Pertahankan Saham di Twitter setelah Diakuisisi Elon Musk
RIYADH, iNews.id - Kingdom Holding Company (KHC) Arab Saudi bersama Pangeran Alwaleed bin Talal tetap mempertahankan kepemilikan mereka atas saham Twitter senilai 1,89 miliar dolar AS atau setara Rp29,40 triliun setelah perusahaan media sosial itu diakuisisi Elon Musk. Dengan begitu, miliarder Arab Saudi ini menjadi investor kedua terbesar di perusahaan tersebut.
Mengutip Aljazeera, Sabtu (29/10/2022), Pangeran Alwaleed membagikan pernyataan terkait akuisisi tersebut di akun Twitter-nya pada hari Jumat dan menyebut Musk sebagai "Chief Twit". Menurutnya, kesepakatan itu sejalan dengan strategi jangka panjang KHC.
KHC didirikan oleh Pangeran Alwaleed, dimana 16,9 persen sahamnya dimiliki Dana Kekayaan Negara Arab Saudi.
Sebelumnya dikabarkan, Musk mengumumkan pada hari Kamis bahwa dia telah menyelesaikan akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
Kemudian, menurut sumber yang mengetahui langkah tersebut menyatakan Musk memecat CEO Twitter Parag Agrawal, Kepala Keuangan Ned Segal, dan Kepala Kebijakan Hukum Vijaya Gadde. Dia menuduh ketiganya menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform.
Ketika kesepakatan tersebut ditutup, Agrawal dan Segal yang berada di kantor pusat Twitter di San Francisco dikawal keluar. Musk juga berencana untuk menjadi CEO sementara Twitter.
Penutupan kesepakatan mengakhiri kisah selama berbulan-bulan Musk untuk membeli platform media sosial dan kemudian mencoba untuk membatalkannya, hingga memicu pertempuran di pengadilan.
Musk pada akhirnya setuju untuk kembali ke tawaran pertamanya pada awal bulan ini, dan diberi waktu hingga Jumat (28/10/2022) untuk menyelesaikan kesepakatan. Kedua belah pihak akan dipaksa untuk kembali ke pengadilan jika kesepakatan tidak ditutup.
Pembelian Twitter oleh Musk dijamin dengan pendanaan dari sejumlah investor, termasuk Larry Ellison, salah satu pendiri perusahaan perangkat lunak Oracle, dan Qatar Holding yang dikendalikan oleh Dana Kekayaan Negara Qatar.
Editor: Aditya Pratama