Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Digital RI Tembus Rp6.657 Triliun di 2030
Advertisement . Scroll to see content

Perusahaan Tidak Digitalisasi di Masa Pandemi Covid-19 Akan Ketinggalan

Jumat, 16 Oktober 2020 - 22:26:00 WIB
Perusahaan Tidak Digitalisasi di Masa Pandemi Covid-19 Akan Ketinggalan
Perusahaan didorong merealisasikan digitalisasi layanan kepada nasabah secara terbuka agar bisnisnya tidak ketinggalan. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) mendorong perusahaan di bidang keuangan merealisasikan digitalisasi layanan perbankan kepada nasabah secara terbuka agar bisnisnya tidak ketinggalan. Terlebih layanan ini menjadi dibutuhkan di masa pandemi Covid-19.

“Bank yang tidak digital banking atau open banking tentu saja model bisnisnya akan ketinggalan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam diskusi daring di Jakarta.

Bank sentral ini sejak Mei 2019 mendorong open banking sebagai bagian Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.

Melalui open banking atau digitalisasi, layanan bank bisa disambungkan dengan platform digital lain, di antaranya perusahaan teknologi keuangan (fintech) hingga perusahaan perdagangan daring atau e-commerce melalui Application Programming Interface (API), sehingga memberikan kemudahan layanan transaksi kepada nasabah.

Menanggapi itu, Lintasarta terus menggenjot layanannya dalam membantu operasional perusahaam finansial di tengah pandemi Covid-19. Apalagi situasi dan kondisi pandemi telah memberikan tekanan signifikan terhadap laju bisnis dunia usaha di Indonesia termasuk makroekonomi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut