Pesangon yang Dijanjikan Google, Microsoft hingga Twitter ke Karyawan yang Di-PHK
NEW YORK, iNews.id - Perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat (AS) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa perusahaan itu,di antaranya Google, Microsoft, hingga Twitter, kecuali Apple.
Pekerja yang di-PHK menerima paket pesangon dengan berbagai ukuran dan durasi, tergantung di mana mereka bekerja. Nah, inilah pesangon yang dijanjikan beberapa perusahaan teknologi besar kepada karyawannya, dikutip dari CNBC International, Senin (23/1/2023):
Pada Jumat (20/1/2023), CEO Sundar Pichai mengatakan, Google akan memberhentikan 12.000 pekerja di area produk, fungsi, level, dan wilayah. Karyawan AS yang di-PHK akan menerima gaji selama periode pemberitahuan dan menerima paket pesangon dasar 16 minggu dengan tambahan dua minggu untuk setiap tahun bekerja di Google.
Karyawan yang di-PHK juga akan mendapatkan setidaknya 16 minggu percepatan vesting saham dan menerima 6 bulan perawatan kesehatan. Pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa dari perusahaan induk Google, Alphabet mengungkapkan memo dari Pichai tetapi tidak menyebutkan biaya PHK.
Selain Google, Microsoft juga akan melakukan PHK terhadap sekitar 11.000 karyawannya untuk mengantisipasi pertumbuhan yang lambat di tahun mendatang. PHK akan berlangsung hingga akhir Maret 2023. Juru Bicara Microsoft menyatakan, PHK paling banyak akan dilakukan di tim penjualan dan pemasaran dibanding teknik.
CEO Microsoft Satya Nadella dalam memo kepada karyawan menulis, karyawan di AS yang memenuhi syarat akan menerima pesangon, berupa enam bulan perawatan kesehatan dan pemberian saham, dan 60 hari pemberitahuan. Dia sempat menyinggung potensi upaya pemotongan biaya dalam sebuah wawancara dengan CNBC-TV18.
"Kami juga harus mendapatkan fokus operasional kami sendiri untuk memastikan pengeluaran kami sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami," ujar Nadella.
Microsoft akan mengeluarkan biaya sebesar 1,2 miliar dolar AS sebagai akibat dari upaya restrukturisasi dan PHK.
Adapun Amazon telah mengalami PHK bergilir sejak tahun lalu. PHK dimulai pada November 2022, terutama memengaruhi unit-unit seperti perekrutan, serta perangkat dan layanan. Saat itu, perusahaan menawarkan paket pesangon kepada karyawan perangkat dan layanan yang mencakup pembayaran uang pisah, tunjangan kesehatan transisi, dan penempatan kerja.
Awal pekan ini, Amazon kembali memulai gelombang PHK terbaru, dengan pemotongan terbanyak terjadi di divisi ritel dan sumber daya manusia (SDM).
Untuk karyawan ritel di AS, Amazon menawarkan gaji penuh dan tunjangan selama periode 60 hari, ketika Amazon akan mempertahankan mereka dalam daftar gaji tetapi mereka tidak diharapkan tetap bekerja. Setelah periode itu, Amazon akan menawarkan kepada karyawan yang diberhentikan beberapa minggu pesangon tergantung pada lamanya waktu bekerja, uang perpisahan, tunjangan kesehatan transisi, dan penempatan kerja.
Paket pesangon Amazon serupa untuk karyawan yang terkena dampak di unit lain. Kepala SDM Beth Galetti mengatakan, perusahaan akan menawarkan uang pisah, tunjangan kesehatan sebagaimana berlaku di negara dan penempatan kerja.
Tidak jelas apakah paket pesangon Amazon mencakup ketentuan yang memungkinkan karyawan mempercepat pemberian kompensasi saham. Ini penting bagi karyawan Amazon karena kompensasi perusahaan secara historis sangat membebani saham.
CEO Mark Zuckerberg mengumumkan pada 9 November 2022 lalu bahwa lebih dari 11.000 pekerjaan akan di-PHK sebagai bagian dari upaya untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan lebih efisien. Saat itu, Zuckerberg menjanjikan setiap karyawan yang di-PHK mendapat pesangon dengan besaran 16 minggu gaji pokok, ditambah dua minggu untuk setiap tahun layanan, serta pemberian unit saham terbatas dan perlindungan asuransi kesehatan untuk jumlah waktu yang telah ditentukan.
Pada Desember 2022, beberapa pekerja yang diberhentikan dari program magang nontradisional mengatakan mereka menerima paket pesangon di bawah standar dibandingkan dengan karyawan lain yang baru saja diberhentikan. Alih-alih 16 minggu yang dijanjikan Zuckerberg, mereka hanya menerima 8 minggu dari gaji pokok.
PHK di Twitter dimulai tak lama setelah Elon Musk mengakuisisi platform media sosial itu pada Oktober 2022. Twitter saat itu menyatakan akan memberhentikan lebih dari 3.700 karyawan, atau lebih dari 50 persen tenaga kerjanya. Namun ternyata lebih banyak karyawan berhenti setelah Musk meminta karyawan berkomitmen pada lingkungan kerja yang hardcore.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan akuisisi, perjanjian pesangon yang ada harus dihormati oleh manajemen baru. Tetapi sekelompok karyawan Twitter mengajukan gugatan class action pada November, tak lama setelah PHK dieksekusi, menuduh Twitter memberhentikan mereka karena melanggar undang-undang pemberitahuan PHK California.
Musk sebelumnya mengatakan, karyawan yang di-PHK akan menerima uang pesangon selama tiga bulan. Tetapi beberapa karyawan Twitter mengatakan ketika menerima surat pesangon, mereka hanya ditawari satu bulan pesangon sebagai imbalan atas perjanjian non-disparagement dan pengabaian hak mereka untuk menuntut perusahaan.
Gugatan class action diperbarui segera setelah diajukan dengan tuduhan bahwa Twitter menawarkan setengah dari apa yang telah dijanjikan kepada karyawan yang dipecat. Twitter juga memberhentikan lebih dari 4.000 pekerja kontrak tanpa memberi mereka pemberitahuan sebelumnya.
Editor: Jujuk Ernawati