Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Blak-blakan Kaum Super Kaya Masih Nikmati Subsidi, Siap Alihkan ke Warga Miskin
Advertisement . Scroll to see content

Peternak Unggas Curhat Merasa Tidak Diperhatikan Pemerintah

Jumat, 17 September 2021 - 12:07:00 WIB
Peternak Unggas Curhat Merasa Tidak Diperhatikan Pemerintah
Peternak unggas curhat merasa tidak diperhatikan pemerintah. Foto: Antara
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) Singgih Januratmoko mengatakan, para peternak merasa tidak diperhatikan pemerintah. Sebab, bantuan yang diberikan kepada peternak unggas masih minim di masa pandemi Covid-19. 

“Dari Sisi bantuan kemarin pada awal pandemi ada berupa subsidi transport tapi jumlahnya sangat sedikit. Kemudian pemerintah sekali menyubsidi harga pakan jagung dari Rp6.000 jadi turun sebentar Rp4.500, naik lagi. Di situ teman-teman berteriak karena tidak ada bantuan lagi apapun yang diterima di masa pandemi,” kata Singgih dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (17/9/2021)

Karena hal itu, dia menuturkan, peternak di Indonesia khususnya di masa pandemi Covid-19 merasa tidak diperhatikan pemerintah. Dia menyebut peternak unggas seperti dianaktirikan. 

“Iya baru kemarin setelah ada masalah di Blitar Pak Suroto itu jadi akhirnya pemerintah kembali memperhatikan dan juga melihat permasalahan kondisi harga pangan yang saat ini masih menjadi catatan oleh peternak,” ujarnya. 

Naiknya harga pakan, menurut dia, karena kurangnya stok. Dia mengungkapkan, di lapangan terjadi kekurangan pakan ternak
Karena itu, dia mengatakan, Indonesia harus memiliki cadangan pasokan jagung sebagai pakan ternak. Singgih mengatakan, pusat peternakan dan produksi jagung di Jawa bisa menambah pasokan pangan dan menyuplai ke sejumlah daerah. 

“Tinggal nanti pemerintah bisa membuat pasokan yang luar Jawa bisa memfasilitasi ke dalam Jawa dan ini menjadi solusi dalam jangka panjang,” ujarnya.

Terkait sejumlah masalah yang dihadapi peternak, dia mengaku telah berkoodinasi dengan berbagai elemen dan stakeholder serta melayangkan surat kepada peemrintahuntuk menindaklanjuti segala permasalahan yang terjadi di jangka pendek dan panjang. 

“Kita berharap ini bisa segera dieksekusi pertama harga jagung ini menjadi normal dan pulih bisa di harga Rp4.500. Bagaimana caranya pemerintah bisa mensubsidi kemudian kejadian-kejadian yang terjadi tidak terulang lagi dan menyiapkan cadangan pangan dan harga ayam dan telur naik lagi dan dimasukan ke bansos lagi," tuturnya. 

Dia juga berharap pemerintah membantu dalam mengatasi masalah harga dan stok jagung untuk pakan ternak.

“Kami berharap dinamika harga jagung untuk pakan ternak di pasaran bisa stabil dan pemerintah bisa membangun regulasi bersama antar kementerian yang bisa melindungi peternak," ucapnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut