PetroChina Lirik Blok Attaka dan East Kalimantan
JAKARTA, iNews.id – PetroChina berminat mengikuti lelang Blok Attaka dan East Kalimantan yang akan dijadwalkan bulan ini oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Kedua blok ini merupakan blok terminasi yang diserahkan kembali kepada pemerintah.
“PetroChina akan konfirm ikut bid di 2018, dua-duanya untuk Blok Attaka dan East Kalimantan," kata Vice President Supply Chain Management and Operation Support PetroChina, Gusminar, di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Ia melanjutkan, alasan PetroChina mengikuti lelang tersebut karena blok East Kalimantan dan Attaka masih ekonomis. Sekarang, pihaknya tengah menyiapkan data-data teknikal dari kedua blok tersebut supaya bisa mengikuti lelang.
Meskipun dalam pengelolaan kedua blok tersebut menggunakan kontrak gross split, PetroChina tidak keberatan akan hal ini. PetroChina malah sudah menunjukkan minatnya dengan mengirimkan suratnya kepada Kementerian ESDM pada Oktober 2017 lalu.
"Kami tidak masalah dengan gross split. Dalam berbinis di Indonesia pun gross split sangat baik," ucap Presiden PetroChina, Gong Bencai di kesempatan yang sama.
Menurut dia, skema gross split ini membuat efisiensi perusahaan menjadi semakin baik. Skema ini juga membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang efisien dan memberikan fleksibilitas untuk perusahaan dalam melakukan tindakan.
"PetroChina mendukung keputusan pemerintah dan siap mengikuti mekanisme gross split untuk blok baru kami. Kami percaya bahwa semua keputusan yang dibuat semua untuk keuntungan masyarakat," kata dia.
Perlu diketahui, kontrak kedua blok ini akan segera berakhir. Kontrak Blok East Kalimantan akan berakhir pada Oktober mendatang, sedangkan Attaka sudah berakhir pada 31 Desember lalu.
Saat ini kedua blok tersebut masih dikelola oleh perusahaan masing-masing. Untuk East Kalimantan masih dikelola oleh perusahaan PT Chevron Indonesia, sementara blok Attaka untuk sementara dikelola PT Pertamina (Persero) dan PT Chevron Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk