PGN Bangun 15 Titik Jaringan Gas Bumi dari Jakarta sampai Lampung, Jangkau 92.000 Rumah
JAKARTA, iNews.id - Subholding Gas PT Pertamina (Persero) memulai pembangunan 15 titik jaringan gas bumi dari Jakarta hingga Lampung, yang melewati 4 provinsi dan 11 Kabupaten/Kota.
Direktur Utama PT PGN Tbk, M Haryo Yunianto, mengatakan pembangunan jaringan gas ini merupakan tahap awal Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) GasKita, yang menjangkau 92.000 sambungan rumah tangga dari total 400.000 sambungan rumah tangga yang ditargetkan pada 2022.
"Hal ini merupakan wujud komitmen PGN dalam mengakselerasi pemanfaatan energi bersih ramah lingkungan yang dapat membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi," kata Haryo, di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Dia menjelaskan, pembangunan Jargas GasKita di 15 titik melalui skema investasi internal PGN untuk 4 Provinsi, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sedangkan 11 Kabupaten/Kota yang dilewati yaitu Lampung, Bekasi, Cilegon, Cirebon, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Karawang, Kota Tanggerang, Kab Tanggerang, dan Bogor.
Menurut dia, pembangunan Jargas GasKita, merupakan bagian dari komitmen nyata PGN dalam mengembangkan pemanfaatan energi domestik nasional melalui skema investasi internal PGN.
"Program jargas juga masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target 4 juta Sambungan Rumah tangga (SR) di seluruh Indonesia,“ ungkap Haryo.
Dalam pembangunan Jargas GasKita, PGN yang merupakan subholding Gas Pertamina berkomitmen memanfaatan sumber daya dalam negeri secara optimal.
Sambungan jargas GasKita akan menggunakan jenis Pipa Polyethylene (PE) yang diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat mencapai TKDN minimal sebesar 45 persen.
Haryo melanjutkan, dengan adanya pembangunan jargas ini diharapkan dapat mendorong manfaat dmapak berganda dalam menggerakan ekonomi daerah, penyerapan tenaga kerja lokal dan pelibatan mitra-mitra kerja daerah di lokasi pembangunan.
"PGN berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi nasional diseluruh sektor demi peningkatan utilisasi energi bersih ramah lingkungan sebagai solusi nyata di masa transisi energi," ujar Haryo.
Editor: Jeanny Aipassa