Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Pastikan Rencana Redenominasi Rupiah Sudah Matang, Masuk Prolegnas 2025-2029
Advertisement . Scroll to see content

PHEI Luncurkan Harga Pasar Wajar Sekuritas Bank Indonesia, Perkuat Stabilitas Sistem Keuangan

Senin, 14 Oktober 2024 - 11:20:00 WIB
PHEI Luncurkan Harga Pasar Wajar Sekuritas Bank Indonesia, Perkuat Stabilitas Sistem Keuangan
PHEI meluncurkan Harga Pasar Wajar (HPW) Sekuritas Bank Indonesia yang terdiri atas SRBI, SVBI, dan SUVBI. (Foto: Cahya Puteri Abdi Rabbi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) meluncurkan Harga Pasar Wajar (HPW) Sekuritas Bank Indonesia yang terdiri atas Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Penerbitan HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia perdana dilakukan setelah PHEI ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai pihak yang melakukan penilaian dan penerbitan HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia. 

Selain itu, PHEI juga telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai syarat bagi PHEI untuk dapat melakukan penilaian dan penerbitan HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia. 

“Kami berkomitmen memastikan bahwa harga pasar wajar yang kami sediakan akurat,” ucap Direktur Utama PHEI, M Kadhafi Mukrom di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Dhafi menambahkan, peluncuran HPW instrumen Sekuritas Bank Indonesia merupakan bagian dari upaya kolektif yang dilakukan untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional dan diharapkan dapat turut menciptakan iklim investasi yang kondusif dan transparan. 

“Kami berharap ini dapat menjadi pendorong bagi peningkatan integritas dan kepercayaan investor, serta kredibilitas pasar keuangan Indonesia di mata dunia,” tuturnya.

Perhitungan dan penilaian harga pasar wajar instrumen Sekuritas Bank Indonesia ini melengkapi penilaian dan penetapan HPW atas EBUS dan surat berharga lainnya yang PHEI lakukan, meliputi 1.304 seri jenis instrumen Efek bersifat utang dan Sukuk, baik yang diterbitkan oleh Pemerintah maupun korporasi dengan total jumlah outstanding mencapai Rp7.552,23 Triliun. 

Lebih lanjut Dhafi mengatakan, penilaian dan penetapan HPW dilakukan PHEI dengan menggunakan sumber data primer yang terverifikasi serta sumber data sekunder yang juga reliable. Metodologi yang digunakan juga secara luas digunakan oleh lembaga penilaian harga efek di beberapa negara. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut