Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dirut PLN Beri Bocoran Rencana Elektrifikasi KA Feeder dan Lokal di Pulau Jawa
Advertisement . Scroll to see content

PLN Dapat PMN Rp10 Triliun, Bakal Dipakai untuk Apa?

Selasa, 05 Juli 2022 - 16:20:00 WIB
PLN Dapat PMN Rp10 Triliun, Bakal Dipakai untuk Apa?
PLN dapat PMN Rp10 triliun, bakal dipakai untuk apa? (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp10 triliun pada 2023. Suntikan dana tersebut telah disetujui oleh Komisi VI DPR RI kemarin, Senin (4/7/2022).

Dana segar tersebut, salah satunya akan digunakan PLN untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T). 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pendanaan pembangunan infrastruktur kelistrikan merupakan kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan sosial dan kemandirian energi. Pasalnya, ada 4.700 desa yang masih belum mendapatkan akses listrik PLN, 293 desa belum menikmati listrik sama sekali dan sisanya menikmati secara mandiri. 

“Dengan Good Corporate Governance, dana PMN akan digunakan untuk pembangunan listrik di wilayah 3T serta pembangunan infrastruktur kelistrikan lainnya,” kata dia, Selasa (5/7/2022).

Adapun, PMN ini akan didistribusikan untuk sejumlah proyek, yakni mengoptimalkan pasokan listrik di Jawa, Madura, Bali melalui pembangunan infrastruktur dengan anggaran mencapai Rp2 triliun. Selain itu, sebesar Rp4,5 triliun akan dialokasikan PLN untuk membangun transmisi yang menghubungkan PLTA ke daerah terpencil di wilayah Kalimantan. 

PLN juga mengalokasikan Rp3,5 triliun untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berbasis PLTM, PLTA, dan PLTMG, serta transmisi yang menghubungkan kelistrikan di wilayah terpencil. 

Darmawan mencatat, infrastruktur ketenagalistrikan yang digunakan untuk melayani daerah-daerah 3T membutuhkan biaya investasi per pelanggan yang sangat tinggi. Investasi yang dibutuhkan mencapai Rp25-45 juta per pelanggan. Dengan tingginya investasi tersebut, pengembangan infrastruktur kelistrikan menjadi tidak feasible

"Untuk itu, adanya PMN menjadi bentuk kehadiran negara, di mana PLN akan mewujudkannya dengan membangun infrastruktur energi di seantero nusantara, terutama daerah tertinggal, terpencil dan merupakan pengejawantahan kedaulatan RI di perbatasan antar negara," tuturnya.

Sebelumnya, PLN juga telah menerima kucuran PMN sejak 2020 dengan penyerapan mencapai Rp4,7 triliun hingga kuartal I tahun ini. Realisasi ini mencapai 95 persen dari total dana PMN yang telah diterima oleh PLN. 

Selanjutnya, realisasi PMN 2021 hingga kuartal I 2022 sudah terserap Rp4 triliun. Jumlah itu setara 80 persen dari total dana PMN yang sudah diterima. 

Dalam peningkatan rasio elektrifikasi dan pencapaian energi berkeadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia, hingga tahun ini PLN sudah megeluarkan dana Rp196,8 miliar untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Adapun realisasi rasio elektrifikasi desa berlistrik secara total 99,7 persen namun dari angka tersebut, masih ada desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN sehingga rasio elektrifikasinya menjadi 90,78 persen. 

Untuk bisa mencapai 100 persen, PLN masih membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp17,96 triliun. Adapun untuk wilayah Jawa, Madura, Bali dibutuhkan dana sebesar Rp2,03 triliun. 

Sedangkan untuk Sumatera dan Kalimantan membutuhkan Rp9,93 triliun. Sementara wilayah Sulawesi Maluku Nusa Tenggara dan Papua membutuhkan Rp6 triliun. 

“Kita berada untuk menjawab tantangan zaman. Perjuangan masih panjang, untuk itu kami akan terus bekerja keras,” ucapnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut