PLTU Ramah Lingkungan 1.000 MW di Cirebon Beroperasi pada 2022
JAKARTA, iNews.id – Konsorsium Pembangkit Listrik Cirebon Power berkomitmen menjadi kontraktor yang mengoptimalkan pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PTLU) yang ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan mengoperasikan PLTU Cirebon berkapasitas 660 megawatt (MW), sejak 2012.
Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto menjelaskan pembangkit ini yang paling awal menerapkan teknologi super critical yang ramah lingkungan dibandingkan PLTU biasa. Perusahaan itu juga tengah membangun PLTU Cirebon Unit II dengan kapasitas 1.000 MW.
“Di pembangkit yang ditargetkan beroperasi pada 2022 itu, Cirebon Power menggunakan teknologi yang lebih maju dan bersih, yaitu Ultra Super Critical,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/11/2018).
Tahun depan, Cirebon Power akan terus meningkatkan performanya. Heru mengatakan, kinerja dan standar operasi juga akan ditingkatkan. Hal ini untuk meningkatkan performa perusahaan dalam menjalankan pembangkit listrik tersebut.
Selain itu, karena dinilai sukses mengembangkan PLTU ramah lingkungan di Indonesia, Cirebon Power mendapatkan dua penghargaan bergengsi. Pertama, The Best Pioneer In Utilization of Clean Coal Technology in The Country di ajang ASEAN Outsanding Engineering Achievement Award 2018 di Singapura pada 14 November 2018. Penghargaan yang diberikan oleh ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) ini untuk mengapresiasi terobosan PLTU 1x660MW Cirebon, yang menjadi pelopor penerapan teknologi batubara bersih.