PosIND Target Naikkan Penjualan Meterai Tempel pada 2024
BANDUNG, iNews.id - Meterai tempel atau meterai fisik berupa benda keping, selama ini identik dengan PT Pos Indonesia (Persero). Produk benda meterai tempel ini sejatinya berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Penjualan benda meterai menjadi salah satu bidang bisnis utama PT Pos Indonesia (persero) yang telah mengibarkan brand barunya menjadi PosIND.
Khusus meterai tempel, PosIND memastikan akan fokus meningkatkan penjualan meterai tempel ini pada 2024. Adapun fokus peningkatan penjualan meterai pada tahun ini telah dibahas dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) 2024 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada 28-29 Februari 2024.
"Kami melakukan rapat kerja nasional (rakornas) tentang pengelolaan penjualan meterai di seluruh Indonesia. Ini merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan setiap tahun. Di mana forum ini kami jadikan sarana untuk mengevaluasi kinerja penjualan meterai kami pada 2023, kemudian, menyusun program kerja pada 2024. Jadi kalau kami lihat capaian kinerja kami pada 2023, belum begitu menggembirakan. Sehingga kami lakukan pada awal tahun supaya kami bisa menyamakan persepsi, menyatukan visi terkait bagaimana kami meningkatkan penjualan meterai pada 2024," tutur Direktur Bisnis Jasa Keuangan, Haris.
Berbagai rencana dan strategi sudah disusun untuk bisa meningkatkan penjualan meterai pada tahun ini. Termasuk melanjutkan beberapa program terkait penjualan meterai tempel pada 2023, seperti canvassing meterai hingga edukasi kepada wajib pajak terkait kewajiban pelunasan meterai.
PosIND, menurut Haris, juga menyiapkan program kerja baru pada 2024 terkait penjualan meterai. Salah satunya, mendorong semua kantor pos melakukan pendaftaran di LKPP, sehingga penjualan meterai yang masuk LKPP khususnya instansi, kementerian, atau lembaga, dengan mudah bisa melakukan pembelian benda meterai ini.
"Kemudian, kami juga mencanangkan program 'Satu Juta Warung Meterai' pada 2024, di samping menambah agen pos meterai. Jadi, hal-hal itu yang kami coba lakukan pada 2024 sebagai ikhtiar kami untuk meningkatkan pendapatan kami pada 2024, dari sisi penjualan benda meterai," tuturnya.
Haris pun tidak menampik adanya tantangan yang dihadapi dalam memenuhi target tersebut. Misalnya, menghadapi fenomena di lapangan berupa penjualan meterai tempel yang di bawah harga pasar atau tidak resmi.