Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran Tiba di Johannesburg untuk Hadiri KTT G20, Disambut Tarian Pantsula
Advertisement . Scroll to see content

Potensi Besar, Produk Indonesia Bidik Pasar Afrika

Jumat, 11 Desember 2020 - 23:03:00 WIB
Potensi Besar, Produk Indonesia Bidik Pasar Afrika
Sepakati perdagangan bebas, Afrika merupakan pasar potensial bagi produk-produk Indonesia. (Foto: Sindonews) 
Advertisement . Scroll to see content

Sebab lain Indonesia berpeluang besar masuk di pasar Afrika karena hubungan kedua negara itu sendiri. Indonesia memiliki hubungan yang sangat baik dengan negara-negara di benua Afrika. Misalnya, penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pertama kali pada April 1955.


Dalam konferensi tersebut, ada enam negara Afrika termasuk Ethiopia, hadir dalam konferensi tersebut. Padahal pada waktu itu, Indonesia dan Ethiopia belum memiliki hubungan diplomatik. Hubungan diplomatik kedua negara baru dimulai setelah konferensi Asia Afrika pada tahun 1961. 

Tak sampai di situ, pada 2018 Indonesia menyelenggarakan dan juga menjadi tuan rumah Indonesia Africa Forum. Pemerintah juga menggelar Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) pada Agustus 2019 lalu. Indonesia Africa forum mencapai dan menghasilkan kesepakatan bisnis sebesar 586,56 juta dolar AS.

Sementara IAID menghasilkan kesepakatan bisnis sebesar 822 juta dolar AS. Kedua pertemuan penting tersebut, tentu mengeksplorasi kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika. 

"Kerja sama ekonomi Indonesia dan Afrika belum merefleksikan potensi yang sesungguhnya dari kedua negara tersebut. Masih sangat banyak dan besar peluang dan potensi yang belum di gali. Karena itu, kerja sama antara kedua negara diharapkan potensi kerja sama Indonesia Afrika terus dikembangkan untuk kemajuan kedua negara," ujarnya. 

Berdasarkan data African Development Bank, secara umum pertumbuhan ekonomi di benua hitam tercatat positif dan bergerak maju. Pada 2019, secara rata-rata, ekonomi Afrika tumbuh 3,4 persen, namun pada 2020 mengalami penurunan karena pandemi Covid-19. 

Di tahun lalu, negara-negara Afrika masuk dalam 10 negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh paling cepat di dunia. Di mana, ekonomi Rwanda tumbuh mencapai 8,7 persen, Ethiopia 7,4 persen, Pantai Gading tumbuh 7,4 persen, Gana tumbuh 7,1 persen, serta negara lain yang ekonomi tumbuh di kisaran 7 persen.  

Busyara mengutarakan, banyak orang sering menilai seluruh kawasan negara-negara di Afrika hampir sama, baik kondisi politik, kemajuan ekonomi, serta perkembangan sosial dan budaya. Padahal tidak lah selalu demikian. Kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya negara-negara di kawasan Timur Afrika berbeda dengan Afrika bagian Tengah dan Afrika bagian Barat, demikian juga halnya Afrika bagian Selatan dan Utara, ada kesamaan dan perbedaan. 

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut