Presiden Bank Dunia David Malpass Mengundurkan Diri, Ada Apa?
WASHINGTON DC, iNews.id - Presiden Bank Dunia, David Malpass menyampaikan akan meninggalkan jabatannya jauh sebelum masa jabatannya berakhir. Kabar tersebut muncul setelah beberapa bulan berselisih dengan Gedung Putih karena gagal menyampaikan apakah dia menerima konsensus ilmiah tentang pemanasan global.
Mengutip Reuters, Malpass yang ditunjuk oleh mantan Presiden Donald Trump akan meninggalkan posisinya pada akhir Juni 2023. Adapun, masa jabatannya selama lima tahun akan berakhir pada April 2024.
Malpass tidak memberikan alasan khusus terkait alasan pengunduran diri dari jabatannya tersebut. "Setelah banyak berpikir, saya telah memutuskan untuk mengejar tantangan yang baru," ujarnya dalam sebuah pernyataan dikutip, Kamis (16/2/2023).
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen menyampaikan terima kasih atas jasa Malpass selama memimpin Bank Dunia.
"Dunia mendapat manfaat dari dukungannya yang kuat untuk Ukraina dalam menghadapi invasi ilegal dan tidak beralasan Rusia. Pekerjaan vitalnya untuk membantu rakyat Afghanistan, dan komitmennya untuk membantu berpenghasilan rendah," ucap Yellen.
Malpass diperkirakan akan bertahan setidaknya sampai pertemuan Bank Dunia dan IMF pada bulan April mendatang.
Sesuai tradisi, Pemerintah AS memilih pemimpin Bank Dunia. Sementara, para pemimpin Eropa memilih pemimpin mitranya yang lebih besar, Dana Moneter Internasional (IMF).
Seperti diketahui, Malpass mengambil alih kepemimpinan Bank Dunia pada April 2019 setelah menjabat sebagai pejabat tinggi urusan internasional di Departemen Keuangan AS dalam pemerintahan Trump. Sebelumnya, dia menjabat sebagai kepala ekonom di bank investasi Bear Stearns yang sekarang sudah tidak beroperasi selama lebih dari satu dekade.
Pada tahun fiskal 2022, Bank Dunia berkomitmen lebih dari 104 miliar dolar AS untuk proyek-proyek di seluruh dunia, menurut laporan tahunan bank tersebut.
Adapun, dua pesaing teratas untuk jabatan tersebut di antaranya Samantha Power yang saat ini memimpin Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan menjabat sebagai Duta Besar AS untuk PBB di bawah Presiden Barack Obama.
Nama lain adalah Rajiv Shah, mantan administrator USAID di bawah Obama dan saat ini menjadi presiden Rockefeller Foundation, sebuah kelompok filantropis.
Pemimpin Bank Dunia baru diharapkan menyetujui peta jalan evolusi bank untuk reformasi yang memasukkan perubahan yang diminta AS, seperti penyesuaian neraca yang membebaskan tambahan 2 miliar dolar AS untuk pinjaman pada tahun fiskal 2024.
Editor: Aditya Pratama