Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mensos Ungkap 9 Arah Kebijakan untuk Kelompok Miskin, Termasuk Sekolah Rakyat
Advertisement . Scroll to see content

Prestasi Ganjar Pranowo Hadapi Masalah Kemiskinan, Ini 3 Programnya

Kamis, 23 November 2023 - 11:20:00 WIB
Prestasi Ganjar Pranowo Hadapi Masalah Kemiskinan, Ini 3 Programnya
Capres Ganjar Pranowo saat orasi di hadapan para buruh di Tangerang, Jumat (17/11/2023). (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo dinilai menjadi sosok yang tidak hanya berbicara tentang kemiskinan, tetapi juga mengalaminya secara pribadi. 

Dalam diskusi berjudul 'Mimpi Bonus Demografi: Talenta Muda Masih Bisa Cari Kerja?' di Jakarta Selatan pada Sabtu, 18 November 2023, Direktur Narasi dan Konten TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Roby Muhamad, mengungkapkan latar belakang keluarga Ganjar yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.

"Mas Ganjar itu ayahnya lulusan SD, ibunya lulusan SMP, kakak nomor satunya juga lulusan SMA. Baru kakak nomor dua kuliah," ungkap Roby Muhamad.

Kisah inspiratif Ganjar Pranowo dimulai ketika ia melihat kakak keduanya yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Menyaksikan perubahan derajat hidup keluarganya memberikan Ganjar dorongan untuk meraih impian kuliah.

"Karena kakak nomor duanya kuliah, Mas Ganjar terinspirasi bisa kuliah," jelas Roby. "Jadi Mas Ganjar itu hidupnya susah lah, miskin. Lalu beliau berpikir untuk menjadi aktivis, dan ketika dia kuliah, dia tidak hanya mengalami kehidupan miskin tetapi juga memahami kenapa orang miskin," ujar Roby.

Ganjar Pranowo bukan hanya seorang pemimpin yang berbicara tentang kemiskinan dari perspektif teoritis, tetapi dia membawa pengalaman pribadi yang mendalam. Pemahaman ini memberikan dimensi khusus pada pendekatannya dalam menangani isu kemiskinan di Indonesia. 

Dengan latar belakang dan pengalaman yang kuat, Ganjar Pranowo dinilai menjadi kandidat capres yang siap menghadapi isu kemiskinan dan memiliki visi nyata untuk mengatasi tantangan sosial yang dihadapi bangsa ini.

Berikut 3 program Ganjar Pranowo dalam menghadapi isu kemiskinan:

1. Program Tuku Lemah Oleh Omah

program yang sangat menguntungkan masyarakat miskin di Jawa Tengah, yaitu "Tuku Lemah Oleh Omah." Program tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 dan bertujuan memberikan bantuan kepada warga miskin untuk membeli tanah dengan membayar cicilan bulanan sebesar 335 ribu rupiah. 

Mereka juga diberikan modal sebesar 35 juta rupiah untuk membeli bahan bangunan guna membangun rumah. Data dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa hingga Agustus 2023, program ini berhasil membangun 681 rumah untuk masyarakat miskin. Pada tahun 2023, program ini berencana membangun 1.024 rumah di seluruh Jawa Tengah.

2. Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS)

Gubernur Ganjar Pranowo telah menciptakan Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) pada tahun 2017 untuk mengatasi masalah kemiskinan di Jawa Tengah. Program ini telah melibatkan 12.764 penerima, terutama fakir miskin yang tidak produktif dan belum mendapatkan perlindungan sosial dari pemerintah pusat, termasuk penyandang disabilitas dan individu dengan penyakit kronis. 

KJS memberikan bantuan sosial tunai sebesar Rp 3 juta per tahun, yang dibayarkan setiap tiga bulan. Pada tahun 2023, besaran bantuan akan ditingkatkan menjadi Rp 4,4 juta sebagai komitmen Gubernur Ganjar dalam menekan angka kemiskinan di Jateng. 

Program ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah, dan terbukti sebagai upaya konkret yang berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan warga miskin.

3. Program Satu SKPD Satu Desa Binaan

Ganjar Pranowo juga memperkenalkan program "Bina Desa" di Jawa Tengah ketika menjabat sebagai Gubernur, dengan tujuan mengurangi tingkat kemiskinan. 

Program ini melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk dinas dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dalam memberikan bantuan dan pembinaan kepada desa-desa miskin. 

Setiap SKPD bertanggung jawab untuk membina satu desa miskin atau desa eksplorasi, dengan tujuan mengukur peningkatan desa tersebut melalui kerja sama tim dinas dan upaya bersama. Dampak positif dari program ini terlihat dalam penurunan tingkat kemiskinan di Jawa Tengah, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut